Dark/Light Mode

Gibran ke Mahfud di Tengah Debat: Mohon Maaf Jika Ada Kata-kata yang Salah

Senin, 22 Januari 2024 07:41 WIB
Momen Gibran Rakabuming Raka menyalami Mahmud MD, di akhir Debat Cawapres, di JCC, Jakarta, Minggu malam (21/1). (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Momen Gibran Rakabuming Raka menyalami Mahmud MD, di akhir Debat Cawapres, di JCC, Jakarta, Minggu malam (21/1). (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, meminta maaf kepada Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, karena memberikan pertanyaan sulit dalam Debat Cawapres Pilpres 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu malam (21/1).

"Terima kasih Prof Mahfud untuk evaluasinya. Saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah," kata Gibran.

Awalnya, Gibran sempat memberikan pertanyaan terkait Greenflation. "Bagaimana cara mengatasi Greenflation?" tanya Gibran ke Mahfud. Lalu, pada Debat Cawapres pertama pada Jumat (22/12), Gibran juga memberikan pertanyaan sulit soal Carbon Capture and Storage (CSS).

Baca juga : Gibran Blusukan ke Gang-gang di Warakas, Jakarta Utara

"Sepertinya Prof Mahfud agak ngambek ya, soalnya saya sudah dua kali memberikan pertanyaan yang sulit, carbon capture , greenflation, selalu dikomenin pertanyaan receh," kata Gibran.

Gibran pun melanjutkan pernyataannya sekaligus menjawab tanggapan Mahfud tentang impor pangan, khususnya beras yang dilakukan Pemerintah.

"Masalah pangan, masalah impor 2019-2022 kita sebenarnya sudah swasembada beras, (tapi) 2023 ada impor karena El Nino, Pak. Dan ini terjadi di sebagian besar di dunia, Pak," kata Gibran.

Baca juga : Gibran Mendengar, Yakin Pariwisata Banyuwangi Makin Berkembang

"Kuncinya sekarang adalah bagaimana kita bisa bekerja sama melakukan ekstensifikasi intensifikasi lahan di tingkat desa hingga tingkat nasional secara efektif," tambahnya.

Ia menekankan, food estate yang dianggap gagal oleh Mahfud, merupakan program jangka panjang yang membutuhkan waktu untuk panen secara maksimal.

"Jadi memang yang namanya food estate lahan pertanian itu program jangka panjang pak. Jadi tidak bisa di judge sekali, dua kali panen," imbuhnya.

Baca juga : Gibran Tampil Memukau Saat Debat, Prabowo Beri 2 Kali Pelukan Bangga

"Panen pertama, kedua, dan ketiga itu pasti tidak pernah sampai 100 persen. Ini yang petani pasti paham. Baru nanti panen keenam, tujuh, delapan baru akan kelihatan seperti apa hasilnya," jelasnya.

Kemudian, Gibran meminta Mafhud agar narasi-narasi ketakutan tidak disebarkan kepada warga dan harus memiliki pemikiran yang optimis selaku pemimpin.

"Ini harus kita evaluasi dan kita jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga. Intinya adalah program-program yang sudah berlangsung sekarang, nomor 1 dan nomor 3 ini kan kompak food estate gagal, saya tegaskan sekali lagi memang ada yang gagal tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen, misalnya di Gunung Mas Kalteng, itu sudah panen jagung, singkong itu Pak. Cek saja nanti datanya," imbuhnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.