Dark/Light Mode

Pengamat Sebut Ucapan Guntur Soekarnoputra Terlalu Merendahkan Jokowi

Selasa, 30 Januari 2024 09:43 WIB
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin (Foto: Istimewa)
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyayangkan pernyataan Guntur Soekarnoputra yang menyebut nasib Presiden Jokowi dapat ditentukan apabila Ganjar Pranowo-Mahfud MD terpilih di Pilpres 2024.

“Pernyataan itu bentuk kritikan yang keras dari Guntur. Sejatinya, kritikannya jangan seperti itu, karena (pernyataan) itu seperti mengejek Jokowi, terlalu merendahkan Jokowi,” kata Ujang.

Baca juga : Di Hadapan Warga Subang, Prabowo Tegaskan Bakal Teruskan Program Jokowi

“Yang dilakukan oleh Guntur itu bagian dari ‘serangan’ PDIP kepada Jokowi yang dianggap sudah tidak sejalan lagi dengan garis partai. Tapi, apa pun itu, kita sudah sama-sama tahu bahwa Jokowi punya pilihan, PDIP juga punya pilihan dan pilihannya berbeda, maka suka tidak suka dalam konteks Pilpres 2024 ya bertempur antara PDI-P dengan Jokowi,” sambungnya.

Lebih lanjut, Ujang mengungkap bahwa pernyataan Guntur berpotensi memberi dampak negatif, baik bagi Guntur maupun PDIP. “Apa yang dilakukan oleh Guntur sangat keras, terlalu keras, dan itu bukan hanya merugikan Guntur sendiri, tetapi juga PDIP, karena Jokowi pun bisa marah. Jokowi pun bisa ‘mengganjal’, bisa menghadang PDIP maupun Ganjar-Mahfud untuk bisa unggul,” jelasnya.

Baca juga : Pengamat Ketenagakerjaan: PBI Jamsostek Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

Dengan tensi politik saat ini, Ujang berharap setiap politisi dapat bersaing secara sehat dan rasional, serta menahan diri mereka, salah satunya dengan tidak merendahkan pihak manapun. Politik itu, kata Ujang, harus mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Berpolitik harus bersaing dengan sehat, harus bersaing dengan rasional. Jangan marah, jangan manas-manasin. Berpolitik harus menjaga persatuan dan kesatuan. Ucapan Guntur tersebut bisa saja membuat pendukung-pendukung Jokowi marah. Bisa saja membuat loyalis-loyalis bisa membalas pada Guntur maupun PDIP. Ini yang membuat nanti tidak kondusif,” pungkas Ujang.

Baca juga : Tercepat Sepanjang Sejarah, Penyaluran BOSP 2024 Pecahkan Rekor

Pernyataan Ketua Dewan Ideologi DPP PA GMNI, Guntur Soekarnoputra, yang menyinggung Jokowi disampaikan saat dirinya membuka acara relawan pimpinannya dalam acara yang bertajuk "Rock and Roll Day’s"

"Kalau Ganjar dan Mahfud sudah jadi presiden dan wakil presiden, presiden punya hak prerogatif, gampang itu Jokowi mau diapain, terserah," kata Guntur di hadapan para relawan di Rumah Aspirasi Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta, Senin (29/1).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.