Dark/Light Mode

Program Maksi Gratis Prabowo-Gibran, Solusi Jitu Masalah Kesehatan Dan Ekonomi

Sabtu, 3 Februari 2024 22:10 WIB
Juru Bicara Gibran, Emir Elestianto Dardak (Foto: dok. Demokrat)
Juru Bicara Gibran, Emir Elestianto Dardak (Foto: dok. Demokrat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak hanya menjadi solusi bagi persoalan kesehatan atau kekurangan gizi. Tetapi juga menjadi bagian dari upaya mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi di masayarakat. Khususnya, bagi kalangan kelas menengah ke bawah.

"Pak Prabowo sangat antusias, kalau membahas sumber daya manusia (SDM). Prasyarat utama sehat, harus dimulai dari tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya mendorong perbaikan gizi jadi prioritas, utamanya bagi anak sekolah dan santri," kata Juru Bicara Gibran, Emir Elestianto Dardak, Sabtu (3/2/2024).

Emil menambahkan, program ini juga dianjurkan oleh lembaga internasional sekelas WFP. Ini berarti, program makan siang gratis adalah program  berbasis sains, bukan akal-akalan atau gimmick belaka.

“Sama seperti program imunisasi, kami berharap lokus distribusinya bisa efektif. Itu sebabnya, kebijakan ini menyasar anak-anak di sekolah dan pesantren. Karena saat waktu makan siang atau jam 12 teng, belum tentu sekolah sudah selesai. Baru setelah itu, mereka pulang dan makan di rumah,”beber Emil.

Wakil Gubernur Jawa Timur itu pun menegaskan, makanan yang nantinya terdistribusi, dipastikan telah memenuhi standar gizi nasional.

Baca juga : Koalisi Ojol Nasional Tancap Gas Kawal Prabowo-Gibran Menang Sekali Putaran

Sebagai acuan, pemerintah saat ini telah memiliki program “Isi Piringku” yang berlandaskan pemenuhan gizi seimbang dalam 700 kalori. Dengan rincian 159 gram nasi sebagai karbohidrat atau makanan pokok, 75 gram lauk hewani, 100 gram lauk nabati, 150 gram sayuran, dan 150 gram buah-buahan.

"Tanpa digembor-gemborkan, isi kandungan dalam makan siang gratis pasti sudah dibahas. Karena tujuannya adalah upgrade, bukan downgrade. Tidak mungkin kami memberikan makan, kalau yang kandungan gizinya turun dibanding sebelumnya,” papar Emil.

Persoalan lain yang turut diatasi melalui program ini adalah isu sosial dan ekonomi. Emil bilang, tidak sedikit orang tua yang kesulitan memberikan ongkos atau uang sekolah yang pas bagi anaknya.

Sekalipun uang yang diberikan cukup untuk makan siang, makanan yang disantap pun belum tentu sesuai standar gizi nasional.

Program ini akan sangat membantu keluarga yang beban keuangannya untuk makan sangat membengkak.

Baca juga : Wiranto Ungkap 5 Alasan Menangkan Prabowo-Gibran Sekali Putaran

"Jangankan untuk keluarga kategori pra sejahtera. Yang belum berani menyatakan sejahtera saja, kewalahan untuk kebutuhan ongkos sekolah anaknya," tutur Emil.

"Di saat yang sama, kita juga mengatasi permasalahan asupan gizi karena sekolah yang menyediakan makanan,” imbuh mantan Bupati Trenggalek periode 2016-2019.

Dalam berbagai kesempatan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran kerap menyatakan bahwa program makan siang gratis di sekolah dan pesantren akan menjalankan roda perekonomian masyarakat, karena digerakkan oleh pelaku UMKM.

"Meningkatnya jumlah anak yang menerima makan siang di kantin atau warung di sekitar sekolah, dapat menambah jumlah pelanggan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan UMKM setempat," jelas Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira.

Program ini juga dapat menciptakan peluang bagi UMKM, untuk berpartisipasi dalam penyediaan makanan atau bahan baku untuk program makan siang, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di komunitas sekitar sekolah.

"Penting untuk memastikan bahwa UMKM lokal terlibat secara adil dan berkelanjutan, dalam pelaksanaan program tersebut," ujar Anggawira, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas).

Sebagai informasi, kebijakan ini sendiri sudah diterapkan di 125 negara menurut laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF).

Baca juga : Airlangga Sebut Prabowo-Gibran Sudah Kuasai 60 Suara di Sulawesi

Mengacu data World Food Programme (WFP) tahun 2022, dari total sampel 176 negara, sebanyak 418 juta anak telah menerima manfaat dari program makan di sekolah. Prabowo-Gibran menjadikan program ini sebagai cara untuk mengatasi kekurangan gizi di kalangan anak.

Untuk mengentaskan stunting, Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan makan siang gratis dengan perhatian nutrisi yang lebih ekstra bagi ibu hamil. Program ini menyasar sekitar 82,9 juta orang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.