Dark/Light Mode

Di Ponpes Darussalam Bengkulu Utara

Mahfud Bedah Makna Mars NU Syubbanul Wathon

Rabu, 7 Februari 2024 09:08 WIB
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD, menghadiri Istigosah dan Doa Bersama untuk Indonesia yang digelar di Pondok Pesantren Darussalam, Bengkulu Utara, Selasa (6/2/2024). Foto: Istimewa
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD, menghadiri Istigosah dan Doa Bersama untuk Indonesia yang digelar di Pondok Pesantren Darussalam, Bengkulu Utara, Selasa (6/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03, Mahfud MD, menghadiri Istigosah dan Doa Bersama untuk Indonesia yang digelar di Pondok Pesantren Darusalam, Bengkulu Utara, Selasa (6/2/2024).

Pada kesempatan itu, Mahfud membedah dan mengingatkan lagi makna yang begitu mendalam dari lagu Syubbanul Wathon atau Ya Lal Wathon, lagu yang jadi mars Nahdlatul Ulama (NU) ciptaan KH. Wahab Chasbullah.

"Artinya yang bebas begini, ya lal wathon ya lal wathon ya lal wathon, aduhai tanah airku, aduhai tanah airku, aduhai tanah airku. Dalam ilmu balaghah dalam sastra itu ada kata bukan ya ahlal, tapi ya lal, ya lal wathon," kata Mahfud.

Kemudian, hubbul wathon minal iman yang berarti cinta Tanah Air itu bagian dari iman. Ia menerangkan, ini bukan rukun iman melainkan cabang dari iman yang terdiri dari 77 cabang, salah satunya cinta Tanah Air.

Baca juga : Pimpinan Ponpes Darussalam: Mahfud Inspirasi Kaum Santri

Posisi cinta Tanah Air itu sama seperti malu sebagian dari iman atau menjaga kebersihan sebagian dari iman. Karenanya, ia mengingatkan, mencintai Tanah Air itu memang merupakan bagian dari iman.

"Nah, ini sama, hubbul wathon minal iman, mencintai Tanah Air itu ekspresi dari iman," ujar Mahfud.

Setelah itu, ada wala takun minal hirman yang berarti jangan kamu takut menghadapi rintangan. Lalu, inhadlu alal wathon yang berarti imbauan berbunyi bangkitlah wahai putra putri negeri yang cinta Tanah Air.

"Itu artinya, jadi itu sumpah bahwa kita akan beriman, tidak takut menghadapi penjajah, tidak takut menghadapi siapapun untuk membela Indonesia," kata Mahfud.

Baca juga : Urusan Mundur, Mahfud Banyak Pertimbangan

Lalu, ada lirik Indonesia biladi, anta unwanul fakhoma, kullu may ya'tika yauma thormihay yalqo himama. Artinya, Indonesia negeri, engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu kan binasa di bawah durimu.

"Wahai Indonesia, engkau adalah panji martabatku, engkau adalah lambang kebanggaanku, siapapun yang akan mengganggumu akan jatuh dalam duri kekuasaan Tanah Airku," ujar Mahfud.

Ia menekankan, tugas kita semua tumpah darah Indonesia untuk menjaga negara ini. Sebab, sejak dulu oleh para kiai, terutama kiai NU, sudah menegaskan kesetiaan terhadap NKRI final melalui beberapa muktamar.

Maka itu, ia menekankan, di kalangan anak-anak muda NU semboyan NKRI harga mati sudah begitu lekat. Menurut Mahfud, itu pula yang jadi makna mendalam lagu Ya Lal Wathon bahwa cinta Tanah Air bagian dari iman.

Baca juga : Debat Cawapres Nanti Malam, Kaesang: Mahfud Bakal Jadi Lawan Berat Gibran

"Membangun negara Indonesia merdeka itu adalah kewajiban, kesetiaan terhadap NKRI adalah final, sehingga di kalangan anak-anak muda NU itu semboyannya jelas, NKRI harga mati," kata Mahfud.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.