Dark/Light Mode

Ketum Hipmi: Percepat Rekonsiliasi Demi Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 15 Februari 2024 19:46 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Akbar Himawan Buchari merespons hasil Pilpres versi hitung cepat (quick count).

Dengan hasil ini, ia berharap para kontestan segera menjalin rekonsiliasi demi pertumbuhan ekonomi.

"Apa pun hasilnya, para kontestan Pilpres merupakan tokoh nasional yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Ketika jagoannya melakukan rekonsiliasi, pasti masyarakat merasakan kesejukan," kata Akbar dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (15/2/2024).

Akbar mengakui, periode Pilpres 2024 telah membuang banyak energi. Sekalipun ada dinamika yang terjadi di antara ketiga pasangan calon (paslon) dan timnya, itu merupakan bunga-bunga demokrasi.

Baca juga : Percepat Hasil Riset Bioteknologi Ke Petani

Namun, alangkah baiknya, sisa energi yang ada tidak dihabiskan hanya untuk Pilpres.

Menurut Akbar, masih ada yang lebih penting untuk mensejahterakan masyarakat. Yakni, soal ekonomi.

"Alhamdulillah, Pilpres terselenggara dengan riang gembira. Perlu diingat, kita masih di awal 2024. Masih ada hal yang harus dilakukan, yakni menjaga perekonomian agar tetap tumbuh positif," pesan Akbar.

Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan dengan rekonsiliasi. Ia mencontohkan rekonsiliasi Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto memberikan dampak yang luar biasa besar bagi Indonesia.

Baca juga : Insya Allah, Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 5 Persen

Akbar menyebut, pertarungan Jokowi dengan Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019 telah menghabiskan banyak energi.

Namun, keduanya bisa kembali bersatu untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Faktanya, saat itu terjadi polarisasi. Kita tentu masih ingat dengan sebutan cebong vs kampret. Hal-hal semacam ini yang diharapkan tidak lagi terjadi. Dengan apa caranya, ya rekonsiliasi," tutur Akbar.

Menurutnya, saat ini dunia usaha mulai tenang karena sudah bisa melihat siapa yang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Harapannya, pertumbuhan ekonomi di tahun politik bisa tetap mentereng.

Baca juga : Waspada Pertumbuhan Ekonomi Kita Terganggu

"Jangan kita buat investor wait and see lebih lama. Kita harus jaga stabilitas politik, agar mereka segera menggelontorkan modalnya. Dengan begitu, lapangan pekerjaan terbuka, dan kesejahteraan masyarakat bisa tercipta," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.