Dark/Light Mode

Segera Sahkan RUU Konservasi SDHE

Percepat Hasil Riset Bioteknologi Ke Petani

Senin, 12 Februari 2024 06:40 WIB
Anggota Komisi IV DPR Hermanto. (Foto: Dok. Fraksi PKS)
Anggota Komisi IV DPR Hermanto. (Foto: Dok. Fraksi PKS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mendukung percepatan hasil riset berbasis bioteknologi untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan begitu, petani memiliki peluang besar untuk memperoleh benih unggul yang berkualitas dan menguntungkan.

Anggota Komisi IV DPR Hermanto mengatakan, produk rekayasa genetika ini meru­pakan strategi penting untuk mengamankan keamanan hayati kita. “Karena ini menyang­kut persoalan daya dukung pangan bangsa Indonesia,” ucap­nya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Tenis Qatar Terbuka 2024, Nadal Siap Unjuk Gigi

Hermanto bilang, riset berba­sis bioteknologi menjadi solusi menghadapi kondisi lahan per­tanian yang terus menyempit dan tantangan iklim. Di satu sisi, penggunaan teknologi untuk in­tensifikasi pertanian juga belum maksimal.

“Sehingga kita perlu upaya-upaya untuk mening­katkan produktivitas produk-produk pangan dan pertanian. Supaya bibit-bibit dan benih-benih yang kita tanam itu betul-betul terlindungi dari faktor-faktor penyakit dan faktor-faktor yang dapat menurunkan kuali­tas,” katanya.

Baca juga : Pemprov DKI Kerahkan 2.000 Lebih Personel

Sayangnya, lanjut dia, aturan dan regulasi terkait produk bioteknologi atau produk rekayasa genetika ini masih sangat sempit. Sebab masih diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika (PRG). Sementara payung hukumnya, yakni Rancangan Undang-Undang (RUU) Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDHE) sampai saat ini belum dibahas di DPR.

“Tentu ini merupakan ba­gian penting bagi kita untuk menyegerakan undang-undang (KSDHE) tersebut,” jelas politisi Fraksi PKS ini.

Baca juga : Bambang: Silakan Datang Ke Sini, Seeing Is Believing

Dia mengatakan, sejatinya peran serta seluruh komponen masyarakat untuk melakukan penelitian dan pengembangan bioteknologi di dalam negeri sangat dibutuhkan. Toh ini meru­pakan bagian dari perlindungan sumber-sumber daya hayati Indonesia yang spesiesnya cu­kup banyak.

“Ini yang belum kita manfaat­kan (pengembangan penelitian dan pengembangan bioteknologi dalam negeri) secara optimal untuk kepentingan yang lebih besar lagi. Yaitu, memenuhi pangan bangsa Indonesia yang sekarang jumlahnya mencapai 275 juta jiwa,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.