Dark/Light Mode

Denny JA Terima The Legend Award, Menangkan Pilpres 5 Kali Beruntun

Senin, 19 Februari 2024 12:57 WIB
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali (Denny JA) menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai The Legend Award karena telah memenangkan Pilpres 5 kali berturut-turut. Foto: Istimewa
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali (Denny JA) menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai The Legend Award karena telah memenangkan Pilpres 5 kali berturut-turut. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali (Denny JA) menerima penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) sebagai The Legend Award karena telah memenangkan Pilpres 5 kali berturut- turut.

Kata Denny JA, ini bukan hanya kemenangan LSI Denny JA. Tetapi kemenangan gagasan yang lebih besar. Yaitu kemenangan strategi politik berbasis data dan kemenangan kampanye berbasis riset.

"Ini kemenangan politik praktis yang dikawinkan dengan ilmu pengetahuan," kata Denny JA di Kantornya, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Menurut Denny, ia hanya mungkin mampu melakukan hal yang luar biasa ini, ikut memenangkan Capres lima kali berturut- turut (2004, 2009, 2014, 2019, 2024) karena data yang akurat.

Data hasil dari survei opini publik yang benar secara ilmiah membantunya menyusun strategi yang efektif, memenangkan the heart and the mind of the people.

Baca juga : Quick Count LSI Denny JA: Prabowo-Gibran Menangkan Pilpres Seputaran

Denny JA memberikan contoh, pentingnya data untuk menyusun strategi. Jika diibaratkan Pilpres sebagai film layar lebar, ujar Denny, ada satu episode penting di sana. Yaitu masuknya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto. Gibran adalah the game changer.

Di bulan Agustus 2023, lanjut Denny, jauh hari sebelum putusan MK yang akhirnya membolehkan Gibran menjadi Cawapres, LSI Denny JA sudah mengumumkan hasil survei.

"Hasilnya Prabowo yang dipasangkan dengan Gibran dapat menang, mengalahkan pasangan manapun. Ada tiga kantong besar suara yang potensial dibawa Gibran," ungkap Denny.

Pertama, pemilih yang puas pada kinerja Jokowi, banyaknya 80 persen populasi. Kedua, Pemilih milenial ke bawah (50 persen). Dan pemilih Jawa Tengah (14 persen). Meski pemilih Jawa Tengah lebih kecil, tapi sangat strategis karena langsung membelah suara Ganjar di sana, di kandang Banteng.

"Data ini yang saya bawa ke Prabowo dan ke Jokowi. Saya yakinkan bahwa Gibran potensial membawa kemenangan jika dipasangkan dengan Prabowo," ujarnya.

Baca juga : Hasil Liga Italia: Gol Theo Hernandez Menangkan AC Milan

Masalahnya, saat itu UU Pemilu melarang Cawapres di bawah usia 40 tahun. Tapi UU bisa direview karena batas usia itu tak ada di konstitusi. Jika ada di konstitusi, ini akan jauh lebih susah karena amandemen konstitusi itu prosesnya sangat panjang.

Selanjutnya, kritik dan hujatan pun mengalir. Dari kubu Ganjar menyerang Jokowi keras sekali. Bahkan serangan datang dari Megawati sendiri. Yang terjadi, sejenis abakadabra. Elektabilitas Ganjar justru merosot. Elektabilitas Prabowo- Gibran justru menjulang.

Jika sebelumnya Ganjar dan Prabowo saling mengalahkan di angka 33-35 persen, aetelah Gibran masuk menjadi Cawapres secara resmi, peta elektabilitas berubah drastis. Prabowo-Gibran melonjak ke atas 40 persen. Ganjar- Mahfud merosot ke bawah 27 persen. Anies- Muhaimin lebih rendah lagi.

Ketika LSI Denny JA mengumumkan survei itu, langsung dihujat. Orang-orang terpelajar tak percaya. Gibran dihujat, kok malah naik. Ganjar yang dibela aktivis demokrasi, kok malah turun.

"Mereka tak mengerti karena tak memegang data. Jika punya data tak ada yang mengejutkan soal elektabilitas itu. Segera kita tahu, itu terjadi karena eksodus. Pindahnya mereka yang puas dengan Jokowi dari Ganjar ke Prabowo," terangnya.

Baca juga : Sahabat Bang Ara Siap Menangkan Prabowo-Gibran Sekali Putaran

Kata Denny, ini contoh pentingnya politik yang dikawinkan dengan data. Menjadi presiden di hari ini, jika ingin menang Pemilu memang harus beradaptasi. Harus berdiri lembaga survei di sebelah kanan Capres-Cawapres. Dan hadir konsultan politik di sebelah kirinya.

"Tapi saya perlu berikan disclaimer. Yang paling menentukan kemenangan adalah Trio Tunggal ini, Prabowo, Gibran dan Jokowi Effect. Kemudian Tim Kampanye di bawah Pak Rosan Roeslani. Dan Tim khusus di bawah Pak Bahlil," tegasnya.

Peran LSI Denny JA, kata dia, lebih di belakang, dan lebih untuk isu strategis. LSI Denny JA divisi konsultan juga memang memainkan billboard, dan door to door di berbagai wilayah, serta kampanye medsos.

"Sekali lagi, saya terima penghargaan ini karena ia membawa pesan yang kuat, bahwa kemenangan strategi politik yang berbasiskan data dan riset," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.