Dark/Light Mode

Setelah Putusan MK, Asrorun Niam Dorong Pemuda Jadi Agen Pemersatu

Selasa, 23 April 2024 21:12 WIB
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam. (Foto: Ist)
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam perkara sengketa hasil pilpres mengakhiri proses Pemilu. Karena itu, ia meminta kepada seluruh elemen pemuda untuk menjadi pelopor mewujudkan kebersamaan dan persatuan pasca putusan tersebut. 

Putusan MK terkait Pemilu bersifat final dan binding. Kontestasi telah usai. Saatnya bersatu membangun negeri. Pemuda harus menjadi agen yang memelopori persatuan dan rekonsiliasi. Jangan biarkan narasi kebencian, provokasi menggerus kohesi nasional kita" kata Niam saat membuka acara Pemuda Bicara yang dihadiri oleh para pimpinan dari berbagai organisasi Kepelajaran dan Kepemudaan di Jakarta, Selasa (23/04/2024).

Lebih lanjut mantan aktivis mahasiswa ini menyampaikan, putusan MK sebagai mekanisme formal untuk mengakhiri proses politik pemilihan umum baik pemilihan presiden maupun legislatif. 

Baca juga : MK Tolak Gugatan Pilpres, Aktivis GMKI Riswan Siahaan Ajak Semua Pihak Bersatu

“Karena itu kita sebagai warga negara yang taat hukum harus menghormatinya, dan menjadikan putusan MK sebagai dasar merespon dinamika perpolitikan, dengan mengesampingkan ego sektoral, dan juga kepentingan kelompok untuk menjaga kepentingan bangsa dan negara," tegasnya.

Guru Besar UIN Jakarta ini menegaskan, saatnya para pemuda untuk bersanding setelah bertanding. Karena bangsa ini membutuhkan kebersamaan dan persatuan guna mengakselerasi proses pembangunan. 

“Jangan sampai kita melanggengkan narasi provokatif dan membelah. Nah itulah pentingnya anak muda sebagai agen perubahan di dalam mewujudkan kohesi nasional dengan menggunakan kemampuan literasi digitalnya, kemampuan membangun kebersamaan antar elemen, dan terus merajut tali kebersamaan, apalagi di tengah situasi idul fitri, maka semangat untuk membangun kebersamaan dan semangat untuk saling memaafkan harus menjadi etos positif di dalam mengakselerasi pembangunan," jelasnya.

Baca juga : Pasca Putusan MK, Denny JA Ajak Semua Pihak Move On

Selanjutnya Dosen Pascasarjana UIN Jakarta ini menegaskan bahwa tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi proses politik yang sudah menghasilkan kepemimpinan nasional terpilih ini sebagai hasil optimal yang harus kita dukung secara bersama-sama. 

“Kepentingan politik elektoral kita tidak boleh mengalahkan kepentingan nasional kita. saatnya berkontestasi ya berkontestasi, tapi jika sudah usai, jangan sampai masih melanggengkan narasi yang terus membelah, dan melanggengkan narasi perbedaan, saatnya mengedepankan narasi persatuan,” pungkas Ni’am.

Dalam kegiatan Pemuda Bicara tersebut dihadiri juga oleh Asisten Deputi Bidang Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan, para Alumni organisasi Kepemudaan dan Aktivis dari berbagai elemen kepemudaan lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.