Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Andi Arief Geregetan dengan Kader PDIP yang Ogah Koalisi

Selasa, 21 Juli 2020 06:47 WIB
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief (Foto: Istimewa)
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Elite Partai Demokrat geregetan atas sikap kader PDIP yang enggan berkoalisi dengan Demokrat dan PKS. Padahal, di Pilkada 2020 ada 35 daerah mengusung jagoan yang sama.

Kekeselan tersebut dilontarkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitter miliknya @AndiArief_. “Pilkada itu syaratnya kecukupan kursi. Bukan kecukupan ideologi Pak Jarot. Politik nasional tidak linier dengan politik lokal,” ujarnya. 

Baca juga : Hari Ini, 48 Perjalanan KA Bandara Beroperasi Hingga Manggarai

Arief merincikan, dari rekomendasi yang dikeluarkan Partai Demokrat, 35 daerah di antaranya merupakan hasil kerja sama pasangan calon dari PDIP dengan Partai Demokrat. “Musim Covid kok seneng jualan ideologi,” tutupnya. 

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito berkomentar pedas soal hubungan PDIP dengan Demokrat dan PKS yang dianggap berlawanan dengan sikap PDIP maupun kebijakan Presiden Jokowi. Dia mengusulkan partainya tidak usah bekerja sama dengan Demokrat dan PKS di Pilkada Serentak. “Keinginan itu merupakan suara dari akar rumput PDIP maupun para relawan pendukung,” ujar Wanto, Minggu (19/7). 

Baca juga : Basuki Targetkan Bendungan Leuwikeris Rampung Di 2021

Menurut Wanto, sikap para anggota DPR dari Partai Demokrat itu tak layak dicontoh. Pasalya, mereka selalu menerima gaji bulanan, tapi tidak pernah ikut membahas Rancangan Undang-Undang dengan alasan Covid-19. Sementara PKS, dianggap sering berbeda sikap. 

Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat memahami kegeraman yang disampaikan Ketua DPC Kota Tangsel tersebut. Ia pun menyebut ideologi sebagai ukuran partainya melakukan sebuah kebijakan. 

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Cegah Harun Masiku

“Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS juga banyak saya terima. Hal tersebut juga positif. Dengan kebersamaan antara Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi,” ujar Djarot. 

Diakui Djarot, yang didorong oleh PDIP adalah kerja sama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Jokowi. Sementara sikap politik PKS dan Partai Demokrat yang selalu tidak jauh beda, justru memberikan peta ke depan bagaimana kedua partai tersebut memang semakin beriringan dalam kerja sama politik yang berbeda dengan arah PDIP. “PDIP memilih terus mengedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan parpol pendukung Pemerintah,” tutupnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.