Dark/Light Mode

Kalau Nggak Kreatif, Kampanye Di Medsos Bisa Jadi Bumerang Lho!

Senin, 28 September 2020 07:31 WIB
Ilustrasi kampanye Pilkada di Media Sosial. (Istimewa)
Ilustrasi kampanye Pilkada di Media Sosial. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Emrus mengingatkan, bila tidak dimanage dengan baik, kampanye via medsos akan jadi bumerang bagi paslon. Alih-alih meningkatkan elektabilitas, pamor paslon malah bisa mandek, karena publik tidak tertarik kampanyenya.

“Kampanye lewat medsos ini tergantung bagaimana me-manage­-nya. Bila tidak di-manage dengan baik, tentu tidak akan efektif,” tandasnya.

Baca juga : Anggaran Kemensos Terbesar, Realisasinya Juga Tertinggi Lho

Sedangkan pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto pun memberikan sejumlah tips dan ilmu untuk kampanye di tengah pandemi.

Menurutnya, karena waktunya dibatasi 71 hari, kampanye harus dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh paslon. Bukan sekadar pencitraan semata.

Baca juga : Kalau Ngotot Kampanye Rapat Umum, Calon Bisa Dipolisikan

Tapi bagaimana substansi disampaikan agar kampanye tetap berkualitas di tengah keterbatasan dan pandemi.

“Proses kampanye harus dimodifikasi supaya relevan dengan komitmen untuk penanggulangan Covid-19,” ujarnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.