Dark/Light Mode

Eri Cahyadi Janjikan Warga Bebas Biaya BPJS, Ini Syaratnya

Sabtu, 17 Oktober 2020 23:45 WIB
Cawalkot Surabaya dari PDIP, Eri Cahyadi
Cawalkot Surabaya dari PDIP, Eri Cahyadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi turut prihatin terhadap masyarakat yang kesulitan membayar BPJS Kesehatan. Apalagi masyarakat yang jadi peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin karena jatuh sakit, sehingga tak bisa bekerja. Akibatnya, mereka tak mampu membayar BPJS. 

“Dulur-dulur arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka rela membayar BPJS secara mandiri. Gajinya tidak besar tapi juga tidak kecil. Makanya mereka enggan dianggap warga miskin karena merasa masih banyak warga yang lebih berhak dibayarkan BPJS-nya oleh pemkot,” kata Eri, Sabtu (17/10).

Baca juga : Kartu Joko Mudahkan Warga Bengkulu Beli LPG Subsidi Sesuai HET

Hal ini membuat Eri berpikir lebih matang. Agar problem tersebut bisa segera terselesaikan, dia berjanji, semua warga Surabaya yang upahnya di bawah Rp 10 juta otomatis BPJS-nya dibayarkan pemkot. 

“Akhirnya banyak yang ngadu ke saya. Setelah selama ini ikut secara mandiri, sebagai komitmen mereka meringankan beban Pemkot Surabaya, saat kesusahan apa bisa dibantu?” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu. 

Baca juga : Kedubes Korea Selatan Rayakan Hari Kebangsaan Secara Virtual

Apalagi, sering ada ketidaksingkronan antara pemerintah pusat dan pemerintah kota. Warga yang sebelumnya masuk dalam penerima bantuan iuran (PBI), tiba-tiba kebijakan itu dicabut. Parahnya kejadian itu baru mereka ketahui ketika harus membayar sendiri.

“Pemkot ini juga bingung. Kalau memang sudah tidak masuk dalam PBI pusat, kami siap membantu. Soalnya kalau BPJS bermasalah, warga pasti ke pemkot dulu. Makanya, kita pastikan saja bahwa mereka yang bergaji di bawah Rp 10 juta kita tanggung BPJS-nya,” tegas cawalkot Surabaya nomor urut satu itu. 

Baca juga : Eri-Armuji Janji Jadikan Surabaya Jadi Kota Ramah Difabel

Eri menegaskan kemajuan Surabaya harus berdampak langsung pada warganya. Salah satunya dalam pemberian jaminan sosial. Jangan sampai di tengah perkembangan Surabaya, masih ada warga yang kesulitan membayar ongkos berobat.

“Begitu juga dalam hal pendidikan. Tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Fasilitas pendidikan tambahan seperti guru les akan kita sediakan di balai-balai RW, agar tidak ada siswa sekolah kalah bersaing dengan siswa kaya, karena yang kaya ikut les mahal,” bebernya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.