Bukan Ke MK, Rumah Bos KPU Yahukimo Kok Dibakar Massa

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, Papua, Yesaya Mangayang dibakar massa pada Sabtu (23/1) malam. Aksi pembakaran diduga terkait hasil Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) setempat.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Yahukimo, AKBP Denny Hendriana mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Tapi dari keterangan awal, diduga aksi ini dilakukan massa salah satu pasangan calon (paslon) yang kalah di Pemilihan Bupati (Pilbup) Yahukimo 2020.

Denny menjelaskan, rumah itu tidak terbakar seluruhnya. Meski sejumlah kamar hangus. Selain itu, tidak ada korban jiwa.

Baca juga : Doni Minta Kepala Daerah Aktifkan Lagi Posko Covid

Dari keterangan para saksi terungkap, lanjutnya, sebelum insiden terjadi, ada sekitar 20 orang yang diangkut truk ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun yang turun dan melakukan aksi, enam orang. Diduga, pelaku adalah pendukung pasangan calon yang kalah di Pilkada kemarin.

“Untuk lebih memastikan, kasusnya akan terus kami selidiki,” kata mantan Kapolres Mamberamo Tengah itu, kemarin. Dari hasil olah TKP, lanjut Denny, personel juga menemukan barang bukti sebuah botol air mineral besar yang diduga berisi bensin, untuk membakar dinding kamar, televisi, receiver, buku-buku dan meja TV yang hangus terbakar. Serta kaca lover kamar sebagian pecah dan beberapa dinding kamar rusak akibat hangus terbakar.

Menurut Denny, sesaat setelah melakukan aksinya, para pelaku langsung melarikan diri ke gunung. Saat ini, petugas Polres Yahukimo terus melakukan pendekatan kepada para saksi agar mau memberikan keterangannya, guna mengungkap pelaku pembakaran.

Baca juga : Meminta Hakim Batalin Kemenangan Eri-Armuji

Di tempat terpisah, Komisioner KPU Provinsi Papua, Melkianus Kambu sangat menyesalkan insiden itu. Seharusnya, kata dia, masyarakat yang tidak menerima hasil Pilkada, bisa menempuh jalur hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).

Melkianus berharap, aparat Kepolisian bisa menjamin keamanan para penyelenggara di 11 daerah yang melaksanakan Pilkada 2020. Sebab, masalah gangguan keamanan dialami penyelenggara pemilu sudah terjadi beberapa kali di Provinsi Papua. ”Kejadian ini tak boleh terulang lagi,” harapnya.

Sebelumnya, KPU Yahukimo menggelar rapat pleno terbuka dengan agenda penetapan paslon Didimus Yahuli-Esau Mirin sebagai Bupati-Wakil Bupati terpilih, pada Sabtu (23/1). Rapat pleno digelar di salah satu hotel di Jayapura dan berlangsung dengan pengawalan ketat, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga : Petahana Gugat Juara

Komisioner KPU Yahukimo Andreas Silak seusai pleno mengatakan, dengan selesainya penetapan ini, tugas KPU Yahukimo selesai. Lalu dilanjutkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

KPU Yahukimo merupakan salah satu dari empat KPU di Papua yang melaksanakan pleno karena tidak ada sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK). Pasangan Didimus-Esau pada Pilkada 9 Desember 2020 berhasil mengalahkan petahana Abock Busup-Yulianus Heluka, dengan memperoleh suara 172.535 suara. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.