Dark/Light Mode

Berikan Pengertian Kepada Masyarakat

Vaksin Menimbulkan Efek Samping, Cuma Mitos Lho

Sabtu, 10 Oktober 2020 06:41 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. (Foto: BNPB)
Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Proses vaksinasi dilakukan awal tahun 2021. Masyarakat gamang, khawatir vaksin Covid-19 menimbulkan efek samping. Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro meminta masyarakat tidak ragu dan tidak khawatir terhadap vaksinasi Covid-19.

Dia menegaskan, proses vaksinasi akan dilakukan apabila sudah lolos uji klinis serta terjamin keamanannya.

Baca juga : Partai Ka`bah Memanas, Saling Serang, Saling Bela

Reisa mengatakan, vaksin adalah sebuah proses penelitian yang hati-hati, melalui tahap uji klinis dan rangkaian panjang. Sehingga, aspek kesehatannya terjamin dan bisa dipertanggungjawabkan. “Masyarakat tak perlu ragu dan khawatir,” ujar Reisa di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jakarta, Kamis (8/10).

Menurutnya, vaksinasi adalah awal pembentukan antibodi terhadap suatu penyakit tertentu. Kata dia, vaksinasi dan imunisasi harus dilakukan karena tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi orang lain. Sehingga akan tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity di masyarakat.“Kalau ada virus atau bakteri yang masuk ke tubuh kita, sudah kebal. Kalau ada yang lolos satu-dua ke tubuh, tidak akan separah bila tidak divaksin,” ucapnya.

Baca juga : Anies Dan Emil Pilih Di Samping Buruh

Reisa mengakui masih ada masyarakat yang khawatir vaksin, seolah memasukkan penyakit ke dalam tubuh. Dia menegaskan, pemahaman tersebut hanya mitos. Kata dia, mitos yang mengubah pola pikir masyarakat sehingga menolak segala bentuk vaksinasi.“Ini hasil penelitian Dr Andrew Wakefield di tahun 1998 yang menyatakan bahwa imunisasi Measles-Mumps-Rubella (MMR) sebagai penyebab autism. Hasil penelitian ini telah ditarik dan dinyatakan sebagai informasi yang salah,” bebernya.

"Telah ditindak. Bahkan, izin praktiknya dicabut oleh sebuah lembaga kesehatan, General Medical Council,” sambung Reisa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.