Dark/Light Mode

Siap Dikomunikasikan Dengan Parlemen Dunia

Ketua Komite III DPR Hasan Basri Kecam Pembakaran Al Quran Di Swedia

Jumat, 7 Juli 2023 17:17 WIB
Ketua Komite III DPR RI Hasan Basri (Foto: dok. DPD)
Ketua Komite III DPR RI Hasan Basri (Foto: dok. DPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci umat Islam, Al Quran oleh seorang pria di luar masjid pusat kota Stockholm, Swedia, pada 28 Juni lalu. Tragisnya lagi, aksi biadab itu dilakukan bertepatan dengan momen Idul Adha.

Pelaku diketahui bernama Salwan Momika, seorang warga Irak berusia 37 tahun yang melarikan diri ke Swedia beberapa tahun lalu.

"Kami mengecam keras aksi provokatif pembakaran Al Quran oleh seorang warga negara Swedia di depan Mesjid Raya Södermalm, Stockholm saat Hari Raya Idul Adha," kata Hasan Basri, Jumat (7/7).

"Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim, dan tidak bisa dibenarkan," imbuhnya.

Baca juga : Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva Kecam Pembakaran Al-Quran Di Swedia

Hasan Basri menekankan, kebebasan berekspresi harus diikuti dengan menghormati nilai dan kepercayaan agama lain.

"Aksi pembakaran Al-Quran di Swedia sudah kesekian kali terjadi. Ini menunjukkan Pemerintah Swedia belum serius membuat kebijakan, untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” kata Hasan Basri.

Dia bilang, pemerintah Indonesia perlu memberi tekanan yang lebih kuat kepada pemerintah Swedia, agar tidak meremehkan persoalan tersebut.

Sebab menurutnya, pembakaran Al-Quran tak hanya melukai hati umat Islam, tetapi juga mencederai demokrasi.

Baca juga : PAN Masih Prioritaskan Zulhas Maju Di Pilpres 2024

"Jika dibiarkan, berpotensi memicu reaksi dan tindakan keras secara luas. Jika perlu, Kemlu memberikan warning kepada Dubes Swedia. Menekankan adanya konsekuensi politik yang kuat, jika insiden serupa kembali terjadi di waktu yang akan datang,” paparnya.

Hasan Basri mengatakan, dalih pemerintah Swedia memberikan hak kebebasan, semestinya tidak diikuti dengan membiarkan aksi provokatif yang berisi ujaran dan ekspresi kebencian. Apalagi, dengan aksi penghinaan terhadap simbol agama.

"Kebijakan kebebasan tanpa batas pemerintah Swedia, tidak sejalan dengan ketetapan PBB," tegasnya.

PBB menetapkan 15 Maret sebagai Hari Internasional Melawan Islamofobia. Ini sesungguhnya seruan kepada seluruh dunia, untuk menghormati simbol dan pratik agama.

Baca juga : Ratusan Kicau Mania Ramaikan Turnamen Burung Kicau Dari Ganjar Muda Padjajaran Di Cimahi

Semua negara, kata Hasan Basri, mestinya bisa mengadopsi ketetapan PBB ini sebagai kebijakan di negaranya.

Dia menyatakan, siap membawa kasus berulangnya aksi pembakaran Al-Quran dalam komunikasi dengan seluruh parlemen di dunia.

"Akan kita dorong bersama seluruh perlemen di dunia, agar mampu menghadirkan undang-undang di negaranya, yang memberikan jaminan dan penghormatan terhadap simbol dan praktik beragama,"  papar Hasan Basri.

"Ini penting untuk mencegah aksi-aksi provokatif serupa terulang di berbagai negara,” pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.