Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Keributan antara MPR dan Menkeu Sri Mulyani seperti pertandingan tinju. Pakai strategi hit and clinch. Pukul dan rangkul. Setelah meminta Sri Mulyani dipecat, MPR dan Sri akhirnya “berdamai”.
“Perdamaian” itu ditandai acara foto bareng antara pimpinan MPR dengan Menkeu Sri Mulyani di Bali. Sri yang mengunggah foto tersebut Jumat (3/12), menulis, “selfie ini beribu makna”. Kedua pihak kemudian berjanji bertemu dalam forum resmi.
Baca juga : Perlu Vaksin Baru?
Pangkal masalahnya, Sri memangkas anggaran MPR. MPR tak terima. Apalagi sekarang pimpinan MPR bertambah. Dari empat menjadi sepuluh. Sri juga dinilai tak menghargai MPR. Akibatnya, MPR marah. Pimpinan MPR meminta Presiden Jokowi memecat Sri.
Bagi rakyat, sungguh tidak enak mendengar para pejabat ribut-ribut soal uang. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang. Seberapa beratkah beban yang dipikul para wakil rakyat dibandingkan rakyatnya?
Baca juga : Omicron, Antara Takut Dan Waspada
Buruh misalnya, hanya meminta kenaikan upah puluhan ribu rupiah saja harus berjuang, turun ke jalan. Demo.
Kita juga mendengar teriakan para korban pinjaman online (pinjol). Bahkan ada yang bunuh diri. Korban bencana alam juga ada di banyak daerah. Ada banjir, gunung meletus dan sebagainya. Mereka butuh bantuan. Kalau ada pejabat ribut soal anggaran, rasanya kurang indah didengar.
Baca juga : Anggaran Desember Ceria
Berkurangnya anggaran tersebut, kata Menkeu bukan hanya di MPR. Seluruh kementerian dan lembaga mengalami hal serupa.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
