Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mental Inlander Dan Kompeni

Kamis, 18 November 2021 07:03 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada inlander, ada kompeni. Sepasang. Bukan hanya mental inlander, mental kompeni juga mengkhawatirkan.

Mental inlander disampaikan Presiden Jokowi, pekan lalu. Presiden sedih, karena ada kebiasaan orang Indonesia, kalau ketemu bule, langsung diajak foto. Ini hanya salah satu contoh.

Baca juga : Minta Komitmen Sebelum Di-OTT

“Mental terjajah ini masih bercokol di dalam mentalitas bangsa kita. Ketemu bule saja kayak ketemu siapa gitu. Sedih kita,” kata Jokowi.

Selama masa penjajahan, bule atau orang Eropa memang diposisikan di strata sosial teratas. Di bawahnya ada kelas menengah yakni orang-orang Timur Asing; Cina, Arab, India. Dan paling rendah, kelas bawah, orang-orang pribumi atau bumiputra. Orang Indonesia asli. Belanda menyebutnya inlander.

Baca juga : Obat Covid, Kabar Baik Dan Tanda Tanya

Saking rendahnya orang pribumi di mata penjajah Belanda, di beberapa tempat, seperti di kolam renang, ada papan bertuliskan “Verboden Voor Honden en Inlander” (Dilarang Bagi Anjing dan Orang Pribumi).

Di mata hukum, perlakuannya juga berbeda. Orang-orang Belanda kerapkali diuntungkan. Sementara terhadap orang Pribumi kerasnya bukan main.

Baca juga : Mencambuk Oposisi

Penghargaan yang sangat tinggi terhadap Barat itu masih ada sampai sekarang. Di beberapa tempat wisata misalnya, dibangun beberapa duplikat tempat-tempat ikonik di luar negeri. Seperti menara atau bangunan. Tempat itu jadi lokasi instagramable. Yang Indonesia, kalah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.