Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Sebelumnya
Bahkan, refocusing, demikian istilahnya, sudah dilakukan sebanyak empat kali. Pemangkasan ini dilakukan untuk penanganan Covid-19. Untuk membantu rakyat miskin, kata Sri Mulyani.
Sampai sekarang Covid-19 memang belum diketahui dimana ujungnya. Media Inggris, The Times, melaporkan, Covid akan menjadi ancaman setidaknya selama lima tahun ke depan.
Baca juga : Perlu Vaksin Baru?
Pendapat tersebut disampaikan pejabat Kementerian Kesehatan Inggris. Laporan oleh panel pemodel epidemi Spi-M tersebut disampaikan bahkan sebelum munculnya varian Omicron. Para menteri diminta untuk siap siaga.
Ini artinya, butuh kesiapan. Kalkulasi matang. Perlu ada “manajemen Covid-19” dalam jangka panjang. Setidaknya lima tahun ke depan. Termasuk untuk Indonesia.
Baca juga : Omicron, Antara Takut Dan Waspada
Manajemen Covid-19, artinya, antara lain: jangan buang-buang uang untuk yang tidak penting. Jangan menghamburkan-hamburkan anggaran. Perlu akurasi sasaran serta efektivitas luar biasa. Istilah klasiknya, “jangan ada kebocoran”. Dimana pun, oleh siapa pun. Menkeu bukan hanya tegas ke MPR, tapi juga ke semuanya. Tanpa pandang bulu.
Kalau para pejabat meributkan anggaran, kita tidak tahu seberapa berat beban yang mereka tanggung. Seberapa berat kesulitannya dibanding kesulitan rakyat di tengah hantaman krisis ini. (*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.