Dark/Light Mode

Tagline Menarik

Selasa, 30 April 2019 06:07 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketika melihat spanduk kampanye bertuliskan “PKS menang, SIM berlaku seumur hidup”, perasaan dan reaksi publik, bermacam-macam. Ada yang menilai, “ini hanya bumbu penyedap kampanye”.

Atau, “ini hanya untuk meraup suara. Program ini tak bakalan terwujud”. Namun, ada juga yang berpendapat, “jangan-jangan ini benar, bisa diperjuangkan. SIM seumur hidup, siapa tahu bisa”.

Publik tentu bisa merasakan, menilai dan mengukur iklan tersebut, sejauh mana realistisnya. Yang pasti: benar atau tidak, sulit atau tidak, realistis atau tidak, sekadar bumbu kampanye atau bukan, soal SIM tersebut menjadi pembicaraan publik.

“Isu” itu berhasil ditanamkan ke pemilih. Bukan hanya PKS, PSI juga ngetop dengan “anti poligami”nya atau “perda syariah”.

Baca juga : Korban Pemilu

Dengan karakternya yang kuat, walau tak berhasil menempatkan wakilnya di Senayan, PSI diperkirakan bisa menempatkan wakilnya di beberapa DPRD.

Nasdem, dengan “politik tanpa mahar”, juga bisa menarik pemilih dengan slogan manarik ini. Pada Pemilu 2019, suara partainya Surya Paloh ini diperkirakan melonjak.

Faktor lainnya yang jadi penentu, Nasdem berhasil “membajak” kader partai lain yang sudah jadi. Partai Berkarya dengan “enak zamanku tho!” (disertai foto Soeharto sedang tersenyum) juga diperkirakan bisa menempatkan wakilnya di beberapa DPRD.

“Piye kabare, enak zamanku tho?!” sangat melekat di benak mereka yang merindukan Soeharto. Dengan perolehan suara dua persenan, cukup baguslah buat partai baru yang tak terlalu gembar-gembor.

Baca juga : Presiden Pelawak

Partainya keluarga Cendana ini diduga menjadi penyebab turunnya suara Golkar karena memiliki basis massa yang sama. Orang marketing menyebut strategi ini sebagai “brand awareness”.

Ada juga yang mengatakannya sebagai tagline. Orang pers menyebutnya “angle yang kuat”, atau berita serta foto yang “eye catching”.

Orang Malaysia menyebutnya seronok. Menyolok. Menarik. Tagline menyolok, berkarakter dan menarik menjadi faktor penting untuk menanamkan pengaruh. Membujuk pembeli.

Produk-produk global sudah melakukan ini dengan baik. Sebut misalnya “Just Do It”, “Life’s Good” atau “Moving Forward”. Parpol juga demikian. Dengan slogan atau tagline menarik, langsung mengena, gampang diingat serta menyentuh kehidupan sehari-hari, suara partai bisa terangkat.

Baca juga : Untuk Indonesia

Kalau tagline menarik dan seksi ini bisa diperjuangkan, apalagi diwujudkan, maka akan lahir pemilih loyal dan militan. Panjang dampaknya. Positif hasilnya.

Sebaliknya, kalau pemilih merasa dibohongi, selesai. Hanya “sekali pukul”. Ibarat pembeli, hanya datang sekali, setelah itu tak akan balik-balik lagi. Kapok. Nah, sekarang pilih yang mana? ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.