Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mafia Yang Disentil

Kamis, 3 Februari 2022 07:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalau ada kejuaraan dunia mafia, Indonesia pasti di posisi terhormat. Italia pun kalah. Di Indonesia, ada banyak jenis mafia. Terakhir, ada mafia karantina.

Mafia terbaru ini diungkap Presiden Jokowi. Kalau sudah sampai ke telinga Presiden, dan diungkapkan ke publik, ini pasti serius.

Awalnya, kasus ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dia mengungkap dugaan “permainan” yang menimpa turis Ukraina.

Baca juga : Margiono, Wartawan Yang Penuh Humor

Turis itu merasa ada yang tidak beres dengan hasil tes PCR di hari terakhir dia menjalani karantina di hotel. Dia dinyatakan positif. Kaget. Apalagi kalau harus terus dikarantina. Biaya lagi, waktu lagi, dan sebagainya. Kapan liburannya?

Setelah diurus, kata Sandiaga, mereka sekarang sedang menikmati pariwisata di Bali.

Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah juga mengungkap kejadian serupa. Korbannya, Pekerja Migran Indonesia yang kembali dari luar negeri.

Baca juga : Marquez Diramal Bangkit Di 2022

PMI dari Hong Kong itu ditawari “biaya” Rp 4,5 juta supaya bisa langsung pulang ke daerahnya. Tak perlu dikarantina. Kejadiannya Desember 2021.

Kasus-kasus itu hanya sedikit dari sekian kasus yang dilabeli “mafia”. Sebelumnya banyak sekali jenis mafia. Di banyak sektor. Dari mafia wasit, mafia jabatan, mafia hukum, mafia pajak, mafia perbankan, dan sebagainya.

Yang mengherankan, kenapa setelah disentil Presiden baru bergerak lugas. Selama ini, apa?

Baca juga : Sah, Jadi Istri Ello

Ini diperparah karena belum ditemukannya vaksin anti virus “panas-panas tai ayam”. Virus yang panasnya cuma sebentar. Virus yang lambat laun terasa seperti angin sepoi-sepoi sebelum akhirnya menghilang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.