Dark/Light Mode
Sebelumnya
42 tahun kemudian, ketika kita memperingati hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, kita tahu dan merasakan bagaimana bangsa ini memperlakukan Pancasila. Sepertinya, bangsa ini butuh perjuangan keras untuk “membumikan” serta “menjiwaragakan” Pancasila.
Karena, kita juga tahu dengan cara apa dan bagaimana Pancasila hadir di sawah-sawah petani, di rumah-rumah keluarga miskin, sampai di ruangan ber-AC para wakil rakyat. Apakah sudah sesuai harapan?
Baca juga : Taruhan Mahal Menunjuk Penjabat
Kita juga bertanya, bagaimana Pancasila hadir di tengah-tengah kesenjangan sosial, pengangguran, kriminalitas serta anak-anak muda yang hidup dengan cara mereka sendiri.
Kita juga bertanya, bagaimana Pancasila bisa memahami perilaku korupsi, rusaknya lingkungan hidup, eksploitasi sumber daya alam serta isu polarisasi yang kian memanas.
Baca juga : Program Baik Dan Urgen Jangan Dibuang
Jangan-jangan, dalam diri bangsa ini, benih-benih “orde baru kecil” sedang tumbuh subur tak terkendali, sementara di sekolah-sekolah, anak-anak terus diajarkan butir-butir Pancasila yang sakral itu.
Pancasila butuh keteladanan. Bukan hafalan. Bukan sekedar memperingatinya. Pancasila harus benar-benar menjadi pemersatu, falsafah sejati yang bisa menjauhkan bangsa ini dari jurang polarisasi, korupsi, dan banyak persoalan lainnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.