Dark/Light Mode
Sebelumnya
Sayangnya, proses pencarian dan penyaringan pemimpin negeri ini tidak bisa melibatkan rakyat dalam arti sesungguhnya dan seluas-luasnya.
Rakyat seolah “ditodong” ketika disodori dua-tiga pasang calon yang sudah terlebih dahulu disortir serta dipilah-pilih oleh elite parpol.
Baca juga : Perombakan Harus Bikin Happy
Presidential Threshold 20 persen masih menjadi hambatan besar munculnya figur-figur di luar pilihan parpol. Figurnya hanya berputar di situ-situ saja.
Tapi itu soal lain. Sekarang rakyat sudah “disodori”. Setengah dipaksa untuk memilih orang yang sudah dipilih elite parpol.
Baca juga : Awas "Mulut Dan Kuku"
Apa pun kondisinya, rakyat berhak tahu “isi kepala” mereka. Rakyat berhak tahu alam bawah sadar mereka mengenai wajah Indonesia ke depan. Bukan “visi misi” yang disusun tim pemenang, yang pasti indah menawan mempesona itu.
Rakyat butuh ruang untuk menilai. Semua calon kandidat harus siap “dipajang dan dibedah” sejak dini. Rakyat jangan dipaksa “membeli kucing dalam karung”.
Kalau setelah dibuka kucing itu ternyata singa, okelah. Bagus. Bonus. Justru itu harapan rakyat. Tapi kalau yang lain, yang lebih lemas dari kucing, atau tetap kucing, tapi ompong dan tak berkuku: 275 juta rakyat taruhannya! ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.