Dark/Light Mode

Penghasut Sosial Media

Rabu, 10 Juli 2019 04:17 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Hati-hati dengan sosial media. Bukan karena apa-apa, semata karena perannya yang semakin powerful dalam pembentukan realitas dan penggiringan opini publik. Di masa lalu, media massa merupakan pilar kekuatan keempat, sekarang sosial media telah menjadi pilar kekuatan kelimanya. Kehadiran sosial media juga telah mengubah cara media massa bekerja.

Di masa lalu media punya kekuatan tunggal dan penuh dalam mendirect menu informasi yang layak dikonsumasi publik. Peran owner dan pimpinan media dengan didukung pasukan jurnalis sangat influential dalam pembentukan dan penggalangan opini Kini nature bekerja media sudah benar-benar berubah.

Baca juga : Memerintah Tanpa Beban

Sosial media telah turut rembuk karena jumlah pengakses alias penggunanya semakin besar saja. Sosmed selain merupakan instrumen komunikasi, juga telah menjadi medium penyampaian informasi berikut jejaringnya. Karena fungsi gandanya inilah jumlah pengguna terus bertambah dan pada gilirannya mengubah perilaku orang di seluruh dunia dalam mengakses informasi.

Inilah yang lantas membuat media harus banyak menimbang terhadap apa yang berlangsung di dunia sosmed. Media pun sekarang berjejaring dengan sosmed dan begitu terdrive oleh Sosmed. Jauh sebelumnya, sosmed menjadi ruang ekspresi yang bebas. Namun seiring waktu dan sering banyaknya tumpahan informasi yang menyampah jadi serapah dan fitnah, beberapa negara mulai menerapkan aturan main berselancar di dunia net.

Baca juga : Regenerasi Pimpinan Parpol

Para penegak hukum banyak yang mulai memantau lalu lintas informasi lalu mengaturnya. Sekarang, di Indonesia saja, sudah harus hati-hati saat mengupdates status pribadi atau mengungguh informasi di akun yang sesungguhnya milik pribadi. Bila kontentnya tidak pantas dan membahayakan kehidupan sosial maka yang bersangkutan bisa dijerat pasal pidana. 

Sekarang Indonesia mulai mengetatkan pengawasan. Sudah mulai menyasar korban, yaitu kepada pelaku penebar fitnah dan membusukkan simbol negara, dalam hal ini institusi kepresidenan. Publik sekarang harus lebih cerdas dan santun lagi berselancar di dunia sosmed. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :