Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Pertumbuhan ekonomi global tahun ini diramalkan melambat. Sepertiga ekonomi dunia semester I 2023 diprediksi mengalami resesi. Tapi dampaknya akan dirasakan 60 persen penduduk dunia.
Bahkan, beberapa lembaga keuangan internasional meramalkan ekonomi dunia tahun ini bisa jadi yang terburuk dalam dua dekade terakhir.
Penyebab utama porak porandanya ekonomi global adalah perang Rusia-Ukraina. Perang ini diperkirakan berlangsung panjang dan berpotensi meluas.
Baca juga : Super Waspada Di Tahun Baru
Ekonomi dunia bisa makin babak belur, apabila konflik China-Taiwan memuncak akhir semester I tahun ini. Kalau kemudian terjadi serangan China ke Taiwan atau sebaliknya, suplai pangan dan energi ke sebagian besar negara Asia dipastikan tersumbat.
Meluasnya konflik antar negara di Eropa dan Asia, membuat Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) mengoreksi lagi perkiraan pertumbuhan ekonomi negara-negara Eropa dan Asia, termasuk Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 diramalkan akan mencapai 4,7-4,8 persen saja. Turun dari prediksi semula sekitar 5,1 persen.
Baca juga : Jangan Curi Lagi Uang Negara
Ekonomi Indonesia tahun 2023 memang akan jauh lebih sulit dari tahun 2022. Kalau tahun lalu ekonomi nasional masih mampu tumbuh 5,2 persen, maka tahun ini untuk mencapai angka pertumbunan 5,0 persen dibutuhkan kerja super keras. Ekspor mesti digenjot lagi, efisiensi dan penghematan wajib dilakukan di semua sektor.
Kita berharap, impor barang-barang non produktif atau tak diperlukan mendesak, distop dulu.
Kita juga berharap, seluruh kementerian menutup kemungkinan terjadinya kebocoran anggaran. Hal serupa mesti dilakukan para gubernur, bupati dan walikota.
Baca juga : Daerah Jangan Persulit Investor
Di tahun sulit, tak boleh ada lagi korupsi, jangan ada lagi penggelembungan anggaran proyek dan tak boleh lagi ada suap menyuap atau gratifikasi.
Ke depan ini, karena lebih dari separo warga dunia mesti mengencangkan ikat pinggang, maka pemerintah dan dunia usaha di sini juga harus melakukan hal yang sama.
Sekali lagi, karena tahun ini adalah tahun sulit, maka seluruh instansi pemerintah sejak awal tahun harus berhemat dan mengalihkan sebagian anggarannya untuk proyek padat karya dan bantuan sosial. Ini penting supaya rakyat kecil tetap bisa makan dan roda perekonomian rakyat di lapisan paling bawah terus bergerak. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.