Dark/Light Mode
- Eko Kuntadhi: Wajar, Prabowo Sudah Tiga Kali Kalah Pilpres
- BWF World Tour Finals, Jorji Dan Ginting Siap Tempur
- Joao Felix Yang Menjadi Pembeda Barca Vs Atletico Madrid
- Sah, Jay Idzes Dan Nathan Tjoe-A-On Gabung Timnas Indonesia
- 1/2 Musim Dibayar Rp 5 M, Ini Target Radja Nainggolan Bersama Bhayangkara

RM.id Rakyat Merdeka - PARPOL dan caleg masih dagdigdug menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sistem pemilu yang akan diterapkan pada pemilu 2024. Apakah sistem proporsional tertutup atau terbuka.
Wacana penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 bikin heboh dunia politik. Banyak pihak menentang wacana ini. Namun, ada juga pakar dan tokoh yang setuju dengan sistem ini.
Baca juga : Gelontorkan Ratusan Juta, BTN Tekan Stunting Di Desa Kolbano NTT
Wacana ini muncul setelah ada beberapa orang, termasuk kader PDIP, yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sistem pro por sional terbuka dalam Undang-Undang Pemilu. Sikap kader itu pun didukung oleh PDIP, walaupun partai berlambang kepala banteng ini tidak ikut mengajukan gugatan ke MK.
Isu ini mulai ramai setelah Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengeluarkan “imbauan” kepada kandidat caleg, untuk menahan dulu sosialisasi dengan memasang spanduk di manamana, sebab ada kemungkinan Pemilu 2024 akan digelar dengan sistem proporsional tertutup.
Baca juga : Warna-warni Survei Capres
Setelah itu, berbagai penolakan muncul. Bahkan, delapan dari sembilan partai yang punya kursi di DPR, sampai melakukan pertemuan khusus untuk menolak wacana ini. Tapi, PDIP tetap konsisten mendukung penerapan sistem itu. Lalu, lebih baik mana antara sistem proporsional terbuka dan proporsional tertutup? Kalau kita mau berpikir jernih, tentu dua sistem ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ada plus - minusnya.
Untuk sistem proporsional terbuka, unggul dari segi transparansi. Sebab, masyarakat bisa mengenal langsung caleg-caleg yang maju di Pemilu. Masyarakat bisa lebih banyak berinteraksi dan bebas menentukan caleg mana yang akan mereka pilih.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.