Dark/Light Mode

Ditunggu, Kado Lainnya

Jumat, 6 Januari 2023 06:20 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Memasuki awal Tahun Baru, Pemerintah menurunkan harga BBM non-subsidi, dari Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, sampai Pertamax Dex. Penurunannya cukup besar, ada yang sampai Rp 2.000 per liter. Adanya penurunan ini tentu meringankan beban masyarakat, yang saat ini sedang dihimpit kondisi ekonomi yang sulit.

Atas dasar ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, penurunan harga Pertamax Cs ini sebagai kado Tahun Baru bagi seluruh rakyat Indonesia. Kado berarti, penurunan ini sebagai hadiah yang menyenangkan.

Baca juga : Menunggu Reshuffle

Penurunan harga Pertamax Cs ini dilakukan seiring dengan mulai jinaknya harga minyak dunia. Saat ini, harga minyak dunia ada di kisaran 73-74 dolar AS per barel. Angka ini jauh dari nilai tertinggi yang sempat terjadi di tahun lalu, yang mencapai 100 dolar AS per barel.

Publik berharap, kado yang diberikan Pemerintah di awal tahun ini tidak sebatas penurunan Pertamax Cs. Tapi, juga Pertalite. Sebab, Pertamax Cs adalah BBM-nya orang menengah ke atas. Yang menikmati dan menjangkaunya masih terbatas. Jadi, kado tersebut saat ini baru dinikmati sebagian kalangan, belum oleh semua masyarakat.

Baca juga : Tahun Baru Masalah Lama

Sedangkan Pertalite adalah BBM rakyat kecil—meskipun ada juga orang menengah atas, yang mobil atau motornya bagus, masih menggunakan BBM jenis ini. Karena itu, penurunan harga Pertalite tentu akan sangat membantu masyarakat menengah ke bawah, yang jumlahnya mayoritas di negeri ini. Dengan penurunan itu, daya beli masyarakat akan terdongkrak, inflasi juga dapat ditekan.

Kita paham, subsidi untuk Pertalite masih sangat besar. Hal itu bisa dilihat dari harga keekonomian BBM dengan RON 90 yang ditetapkan SPBU swasta. Namun, seiring dengan turun melemahnya harga minyak dunia, publik berharap, penurunan harga Pertalite bisa menjadi kenyataan.

Baca juga : Reshuffle & Tahun Baru

Mengenai masyarakat kelas menengah atas yang masih menggunakan Pertalite dan solar, itu sangat bergantung pada ketegasan dan keberanian Pemerintah dalam melakukan pembatasan. Pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi MyPertamina, sebaiknya jangan cuma wacana. Pemerintah harus berani segera menerapkannya. Agar subsidi yang diberikan untuk rakyat kecil, tidak lagi dinikmati kalangan atas. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.