Dark/Light Mode

Kampanye Cara Jadul

Senin, 22 Mei 2023 05:02 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Teknologi informasi semakin maju. Kini, seseorang bisa dengan mudah menyebarkan konten, baik video, foto, maupun pamphlet, ke banyak pihak. Mudah, murah, dan cepat. Namun, sebagian bakal calon anggota legislatif (caleg) belum mengoptimalkan hal ini. Sebagian besar dari mereka masih saja memakai cara-cara jadul dalam melakukan kampanye.

Salah satu cara lama yang banyak digunakan para bakal caleg adalah memasang spanduk, baliho, dan semacamnya, di pinggir jalan. Saat ini, spanduk dan baliho-baliho tersebut sudah sangat marak. Dari mulai pinggiran-pinggiran kota, jalan arteri, jalan antara daerah, sampai ke pelosok-pelosok desa.

Baca juga : Rasisme Sayembara Mandura

Di kiri dan kanan jalanan, penuh dengan spanduk dan baliho. Ukurannya bermacam-macam. Yang modalnya besar, menggunakan billboard. Yang modalnya menengah dan pas-pasan, memasang spanduk dan baliho. Ada juga yang memasang dengan ukuran kecil tapi jumlahnya banyak. Ada ditancapkan memakai tiang bambu, ada juga yang dipaku di pohon atau diikat ke tiang listrik/telepon.

Cara ini sebenarnya kurang efektif. Sebab, para pengguna jalan, meskipun melihat spanduk-spanduk itu, mereka tidak akan terlalu peduli dengan propaganda yang disampaikan para bakal caleg itu. Atau bahkan sebagian tidak sempat membacanya. Sebagian lagi mungkin bisa jengkel dengan hal itu. Sebab, pemasangan spanduk-spanduk itu justru menambah kesemrawutan di jalan. Apalagi saat ada spanduk jatuh dan tidak dirapikan kembali.

Baca juga : Nadine Chandrawinata, Hamil Anak Kedua

Kegunaan pemasangan spanduk ini juga tidak akan bertahan lama. Seiring waktu, warna-warna spanduk ini akan pudar. Beberapa bahkan robek terkena angin atau dirobek warga. Ada juga yang ditertibkan Satpol PP dan Pengawas Pemilu.

Dengan kondisi ini, harusnya pemasangan spanduk, baliho, dan semacamnya bisa dikurangi. Para bakal caleg semestinya mulai melek dengan teknologi informasi dalam berkampanye dan penyebaran visi misi. Namun, mungkin karena ambisi yang begitu besar, atau mungkin karena tim kampanyenya tidak kreatif, mereka masih saja mengandalkan cara-cara jadul dalam kampanye.

Baca juga : Gakkumdu Samakan Persepsi Kampanye Di Luar Jadwal Nih

Memang, perlu diakui, pemasangan spanduk-spanduk ini juga ada sisi positifnya. Dengan pemasangan spanduk ini, perusahaan percetakan banyak orderan. Setidaknya, ada roda ekonomi di akar rumput yang bergerak dari pemasangan spanduk ini. Semakin banyak bakal caleg yang pasang spanduk, perputaran besar pula perputaran uangnya.

Namun, dilihat dari sisi estetika dari efektivitasnya, pemasangan spanduk ini sudah tidak relevan. Pemasangannya mubazir. Sama mubazirnya dengan dealer sepeda motor yang membagi-bagikan brosur di pinggir jalan kepada para pengendara yang lewat. Persentasenya untuk berhasilnya sangat kecil.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.