Dark/Light Mode
- Mau Resmikan Proyek Infrastruktur Di IKN, Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur
- Sepak Bola Dan Kebahagiaan
- Warning Menkes: Pakai Calo untuk SKP, Siap-Siap Izin Praktek Dicabut!
- DPO Narkoba Thailand Diekstradisi Besok, Polri Minta Barter Dengan Fredy Pratama
- Kelar Wamil, Jin BTS Janji Kasih 1.000 Pelukan Untuk ARMY
Sebelumnya
Atas dasar itu, masing-masing koalisi menerapkan strategi wait and see, menunggu keputusan lawan masing-masing. Saat lawan sudah menentukan Cawapres, baru mereka akan menentukan Cawapres juga, yang tentunya dianggap lebih kuat atau minimal sebanding dengan yang dipilih lawan.
Kondisi ini seperti akan berjalan panjang. Sebab, pendaftaran Capres-Cawapres di KPU masih lama. Baru dibuka pada 19 Oktober nanti. Parpol peserta koalisi harus bersabar dalam menjalani masa-masa tersebut. Sebab, pimpinan koalisi sepertinya tidak akan berani cepat-cepat menentukan Cawapres.
Baca juga : Jangan Ikutan Perang Politik
Di tengah kondisi ini, gesekan di internal koalisi diprediksi tidak bisa dihindari. Namun, selama pimpinan koalisi bisa mengelola dengan baik, hal tersebut tidak akan mengganggu kesolidan semua peserta. Namun, jika baperan, bisa jadi akan ada koalisi yang bubar akibat tarik-menarik penentuan Cawapres ini.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.