Dark/Light Mode

Potensi “Hattrick” Partai Demokrat

Senin, 4 September 2023 00:19 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat sedang menjomblo. Setelah Anies Baswedan berduet dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Demokrat memilih cabut dari Koalisi Perubahan. Saat ini, Demokrat menjadi satu-satunya partai politik parlemen yang tidak masuk dalam kubu mana pun.

Jika kondisi ini bertahan sampai pendaftaran Capres-Cawapres di KPU ditutup pada 25 November nanti, Demokrat bisa “hattrick”, tiga kali berturut-turut tak mengajukan calon sendiri dalam Pilpres. Sebab, dalam dua kali Pilpres sebelumnya, 2014 dan 2019, Demokrat gagal mengusung calon sendiri. Padahal, pada Pilpres 2004 dan 2009, Demokrat sukses mencalonkan bahkan memenangi Pilpres dua kali berturut-turut.

Di Pilpres 2014, Demokrat sebenarnya punya peluang mengusung calon sendiri. Bahkan, Demokrat sempat menggelar konvensi untuk menjaring Capres. Namun, konvensi itu dianggap gagal total, karena elektabilitas para calonnya jauh di bawah Jokowi dan Prabowo.

Baca juga : Mahfud Tegaskan, Pemerintah Nggak “Ngerjain” Demokrat

Pada Pilpres 2019, asa Demokrat untuk mengusung calon sendiri sempat membumbung tinggi. Saat itu, muncul wacana Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY akan mendampingi Prabowo. Hubungan Demokrat dan Gerindra pun sangat lengket. Namun, tiba-tiba hubungan mereka merenggang dan sempat panas sampai sempat muncul istilah “jenderal kardus”.

Di Pilpres kali ini, asa Demokrat mengajukan calon sendiri kembali muncul. Ada dua alasan harapan besar itu muncul. Pertama, karena Demokrat sukses membangun koalisi dengan NasDem dan PKS. Kedua, elektabilitas AHY juga terbilang lumayan.

Namun, asa itu tiba-tiba sirna setelah Anies memutuskan bersedia berpasangan dengan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin. Demokrat pun mukra, marah, dan mutung. Dengan seketika, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai memutuskan, Demokrat menarik dukungan terhadap Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan.

Baca juga : Pengamat: Dana Hibah Parpol Investasi Demokrasi

Saat ini, sebenarnya masih ada dua celah Demokrat untuk bisa mengajukan calon sendiri. Tinggal apakah Demokrat mampu memanfaatkan celah itu.

Pertama, dengan membangun poros baru. Peluangnya ada. Apalagi, saat ini PPP terus melakukan pedekate dengan mengajukan duet Sandiaga Uno-AHY. Jika poros ini terbentuk, Demokrat bisa menarik PKS, yang saat ini masih bersama NasDem.

Kedua, Demokrat bisa bergabung dengan poros Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Untuk poros Prabowo, peluang mengajukan AHY memang akan sulit. Sebab, nama AHY tak pernah masuk dalam kandidat Cawapres Prabowo. Namun, bukan berarti peluang itu tertutup. Dengan dengan poros Ganjar, peluangnya ada, walaupun kecil. Apalagi, selama ini Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga berusaha melakukan pendekatan kepada AHY.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.