Dark/Light Mode

Efektivitas Kampanye Pakai Spanduk

Jumat, 15 Desember 2023 00:25 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Teknologi informasi semakin maju. Kini, seseorang bisa dengan mudah menyebarkan konten, baik video, foto, maupun pamflet, ke banyak pihak. Mudah, murah, dan cepat. Namun, para Capres dan Caleg belum mengoptimalkan hal ini. Sebagian mereka masih memakai cara-cara jadul dalam melakukan kampanye, seperti memasang spanduk dan baliho di pinggir jalan.

Di masa kampanye ini, spanduk dan baliho-baliho tersebut sangat marak. Dari mulai pusat kota, pinggiran kota, jalan arteri, jalan antara daerah, gang-gang, sampai ke pelosok-pelosok desa.

Baca juga : Elektabilitas Menurun, Ganjar-Mahfud Diminta Kampanye Kreatif

Di kiri dan kanan jalanan, penuh dengan spanduk dan baliho. Ukurannya bermacam-macam. Yang modalnya besar, menggunakan billboard. Yang modalnya menengah, memasang spanduk dan baliho. Yang modalnya pas-pasan, memasang dengan ukuran kecil. Ada ditancapkan memakai tiang bambu, ada yang dipaku di pohon, ada juga yang diikat di tiang listrik/telepon.

Cara ini sebenarnya kurang efektif. Sebab, para pengguna jalan, meskipun melihat spanduk-spanduk dan baliho-baliho itu, tidak akan terlalu peduli dengan propaganda yang disampaikan para Caleg dan Capres. Atau bahkan sebagian tidak sempat membacanya. Sebagian lagi mungkin malah jengkel dengan hal itu. Sebab, pemasangan spanduk-spanduk itu justru menambah kesemrawutan di jalan. Apalagi saat ada spanduk jatuh dan tidak dirapikan kembali.

Baca juga : Anies-Ganjar Siapin Debat

Kegunaan pemasangan spanduk ini juga tidak akan bertahan lama. Seiring waktu, warna-warna spanduk ini pudar. Beberapa bahkan robek terkena angin, dirobek orang usil atau dirusak lawan politik. Ada juga yang ditertibkan Satpol PP dan Pengawas Pemilu.

Dengan kondisi ini, seharusnya pemasangan spanduk, baliho, dan semacamnya bisa dikurangi. Para Caleg dan Capres semestinya mulai melek dengan teknologi informasi dalam berkampanye dan penyebaran visi misi. Namun, mungkin karena ambisi yang begitu besar, atau bisa juga karena tim kampanyenya kurang kreatif, mereka masih saja mengandalkan cara-cara jadul dalam kampanye.

Baca juga : Telan Sikat Gigi Demi Keluarkan Makanan

Memang, perlu diakui, pemasangan spanduk-spanduk ini juga ada sisi positifnya. Dengan pemasangan spanduk ini, perusahaan percetakan mendapat banyak orderan. Setidaknya, ada roda ekonomi di akar rumput yang bergerak dari pemasangan spanduk ini. Semakin banyak caleg dan capres yang memasang spanduk, semakin besar pula perputaran uangnya.

Namun, dilihat dari sisi estetika dan efektivitasnya, pemasangan spanduk ini sudah tidak relevan. Pemasangannya mubazir. Sama mubazirnya dengan dealer sepeda motor yang membagi-bagikan brosur di pinggir jalan kepada para pengendara yang lewat. Persentasenya untuk berhasilnya sangat kecil.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.