Dark/Light Mode

RM.id Rakyat Merdeka - Senang sekali membaca surat cinta dari Mendikbud, yang pemilik Gojek, mas Nadiem Makarim. Isi suratnya memang relate banget dengan kenyataan sehari-hari yang dihadapi Guru. Isinya penting. Tidak muluk-muluk. Tidak rumit. Tidak berat. Sederhana pesannya.
Ya, mas Nadiem memang terbiasa menyampaikan pesan dengan tidak njelimet. Apa-apa dibuat ringan tapi perlu. Gojek adalah perusahaan yang dibangun untuk menghadirkan solusi, mengurai ruwetnya persoalan moda transportasi perkotaan. Karena hadir memenuhi kebutuhan banyak orang maka kue marketnya juga sangat besar.
Berita Terkait : Staf Milenial
Tak heran bila Gojek tumbuh cepat. Size perusahaannya dengan cepat berlipat-lipat ganda. Kapitalisasi mar ketnya juga luar biasa. Triliunan rupiah. Menjadi magnet dan destinasi investasi para investor kakap.
Karena terbiasa memudahkan yang susah, mengurai soal-soal njelimet, menghubungkan kepentingan banyak orang, tampilnya Nadiem di Kemendikbud pastilah meneruskan legacy-nya itu. Ya, publik berharap banyak Nadhiem memang melakukan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang baru.
Berita Terkait : Memposisikan Wapres
Surat cinta Nadiem untuk para Guru diharapkan menjadi gebrakan awal perubahan kultur pendidikan kita. Guru-guru benar-benar aware dan selalu memastikan bahan ajar dan cara mereka mengajar cocok dengan kebutuhan serta persoalan anak zamannya. Guru mengajar bukan hanya mata pelajaran tapi juga kehidupan.
Tampilnya Nadiem berharap melakukan transformasi Guru dan sistem pendidikan kita, yang benar-benar men-consider kebutuhan pengetahuan dan skill di abad dua satu. Anak-anak mendapat perhatian dalam urusan yang non-akademik, sehingga banyak sudut pandang mengembangkan masa depan anak didik di masa depan.***