Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Antara Janji Dan Bukti

Jumat, 18 Januari 2019 06:20 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Di mana-mana, kontender menawarkan janji dan harapan. Itulah kekuatannya. Apalagi bila petahana ternyata tidak cukup memuaskan ekspektasi publik. Tidak sedikit, karena memanfaatkan keadaan dan peluang ini, banyak petahana yang terjungkal.

Rekamannya bisa dilihat di berbagai hajat demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tingkat propinsi, kabupaten, dan atau kota. Tidak sedikit petahana yang tergusur oleh kontender, yang menawarkan figur segar, visi-misi, dan program pemerintahan lebih menjanjikan serta realistis. Ini soal kemampuan mengemas harapan dan janji.

Baca juga : Perang Politik & Kedewasaan

Jalan akan semakin mudah bagi kontender untuk memanufaktur janji dan harapan. Apalagi bisa mampu membeberkan dengan data akurat betapa under performance-nya petahana dalam memaksimalkan waktunya untuk berbuat lebih banyak untuk rakyat. Dalam konteks Pilpres 2019, sepertinya inilah yang dicoba dilakukan Prabowo-Sandi.

Juga, tidak sedikit jumlah Petahana yang mampu mempertahankan prestasi dan memenangkan kembali kompetisi. Kekuatan mereka adalah sesungguhnya selain soal kekayaan jaringan, resources berupa program dan anggaran, juga rentetan success story. Tentu saja packagingnya harus dilakukan dengan cerdas dan benar.

Baca juga : Kejahatan Mafia Impor

Sungguh sebuah kebodohan dan kesia-siaan bila ada Petahana yang gagal berbuat banyak untuk memanfaatkan kekayaan di atas. Pasti ada yang salah dalam nalar, dalam moral, dan internal tim kerjanya. Mereka telah membuang kesempatan emas menjalankan kekuasaan yang pro-kepentingan rakyat dan memenangkan hati pemilih.

Waktu lima tahun sejatinya cukup untuk men-deliver kekuasaan di genggamannya. Memang ini pekerjaan tidak mudah di tengah banyaknya godaan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri. Apalagi saat meraih kursi, mereka habis-habisan dan menempuh jalan politik hutang serta balas budi. Ini yang sulit. Ia akan disendera karena hutang politik mereka.

Baca juga : Teror

Pasangan Jokowi-Ma’ruf adalah paket Petahana plus harapan. Jokowi dituntut mampu mendedahkan bukti capaian-capaian di lima tahun kekuasaannya. Inilah kekuatannya. Juga, ia mampu untuk menutupi sisi kelemahan selama pemerintahannya. Jika pun ada dafta kegagalan, publik terobati dengan success story yang ditorehnya. Dan kita menyaksikan itu semua antara lain dalam panggung debat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.