Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Virus Kambing Hitam

Senin, 2 Maret 2020 04:05 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Coronavirus terus menyerang. Menyerang ke berbagai negara. Dan sekarang, serangannya sudah mulai dirasakan daya rusaknya yang lebih dari sekedar penularan yang merenggut nyawa tapi mengguncang stabilitas negara. Semua dibuat panik.

Virus corona menjadi topik pembicaraan hampir seluruh pemimpin negara. Semua tentang upaya mencegah virus menyebar di negara masing-masing. Semula pencegahan hanya terkait antisipasi warganya terkontaminasi yang bisa menyebabkan kematian tapi sekarang sudah bergeser ke dampak yang lebih meluas.

Baca juga : Undangan Tuhan

Dampak serangan virus ini sudah mengancam perekonomian di banyak negara. Betapa tidak, kegiatan produksi, interaksi, dan transaksi perdagangan banyak yang diberhentikan. Mobilisasi ekonomi terganggu.

Bukan hanya sektor ril yang mengalami gangguan kerusakan tapi juga stock market. Pasar saham mengalami kelesuan akibat banyaknya perusahaan publik yang menunda corporate action dalam rangka memperbesar kapitalisasi pasar. Penundaan karena di level praktis kegiatan produksi terganggu.

Baca juga : Disorientasi Gerakan 212?

Boleh jadi kenyataannya benar, betapa virus telah mengakibatkan damage ekonomi di berbagai negara. Tapi sebagaian berpendapat bahwa isu ketergangguan yang mengakibatkan pelambatan laju pertumbuhan ekonomi hanya dinilai sebagai diversion (pengalihan) perhatian isu publik.

Pengalihan ini pada tingkat yang terparah mengambil bentuk pengambing-hitaman terhadap virus corona. Semacam ada konspirasi menjadikan virus sebagai common enemy. Ada satu entitas yang bisa jadi tempat mempersalahkan. 

Baca juga : Quo Vadis KPK

Upaya kambing hitam ini selain merupakan gambar posisi ketakberdayaan menggairahkan ekonomi, juga karena tak terkendalinya dampak kelesuan di negara-negara raksasa ekonomi. Keadaan ini sejatinya untuk meningkatkan kewaspadaan kita bersama.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.