Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah perlu menakar sangat cermat dan tepat terkait rencana kedatangan 500 tenaga kerja asal China. Suasana kebatinan masyarakat yang sedang dihantui Corona, simpang siur mudik dan gelombang PHK, membuat isu ini sangat sensitif bahkan bisa menjadi “bola liar”.
Kedatangan TKA China untuk mengerjakan proyek di Sulawesi Tenggara tersebut ditolak oleh Gubernur dan DPRD Sultra secara tegas. Penolakan ini justru tidak sejalan dengan sikap Kementerian Tenaga Kerja yang justru tidak bisa menolak rencana tersebut.
Beragam reaksi muncul. Salah seorang anggota DPRD Sultra mengatakan, “ini aneh. Di saat tenaga kerja lokal dirumahkan, 500 TKA asal China justru didatangkan.”
Bahkan, Ketua DPRD Sultra mengancam akan memimpin langsung demo penolakan kalau saja TKA China tersebut tetap dipaksakan datang.
Fenomena ini perlu dipikirkan cermat dan matang. Bahwa akan ada potensi kerugian kalau proyek besar tersebut tersendat atau ditunda, iya. Tapi, dampak sosial politiknya perlu dipertimbangkan juga.
Jangan sampai kepentingan ekonomi yang bisa diukur dan dihitung itu mengabaikan dampak sosial politik yang tidak terlihat.
Saat ini saja, ada beberapa “perlawanan” yang disampaikan para kepala daerah, bahkan oleh ketua RT, yang disuarakan lewat media sosial. Mereka antara lain curhat soal berbagai macam sumbangan atau bantuan pemerintah yang tidak berjalan baik.
Jangan sampai, isu TKA China ini bisa memperbesar ketidakpuasan itu. Kita tidak berharap isu ini menjadi konsumsi publik yang bisa nyerempet kemana-mana.
Baca juga : Nasi Anjing dan Kepekaan
Kita sudah merasakan bagaimana reaksi dan kekecewaan publik ketika pemerintah dinilai kehilangan momen terbaik di awal-awal virus Covid-19 masuk Indonesia.
Saat itu, misalnya, ada yang ingin memanfaatkannya dengan mendatangkan wisatawan, ada yang terkesan bercanda atau ada yang meremehkan virus Covid-19. Kalau ditambah lagi isu TKA China yang sensitive ini, maka bisa menumbuhkan kekecewaan baru. Ini tidak positif.
Karena itu, isu ini mesti disikapi serius, takarannya harus pas, terukur dan matang.
Pemerintah juga perlu memberikan penjelasan yang baik, menenangkan serta memahami psikologi publik di tengah perjuangan berat melawan Covid-19. Di tengah dampak Corona yang tampaknya akan berat serta sulit diprediksi.
Baca juga : Bisakah Corona Cepat Berlalu?
Kebijakan yang menenangkan bisa menjadi obat yang bisa mengurangi sakit dan luka.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.