Dark/Light Mode

Dan, Ibnu Sina Pun Tersenyum

Kamis, 9 April 2020 02:38 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ibnu Sina hidup lagi. Tiga baris nasihat dari “bapak kedokteran modern” itu kembali muncul di tengah merebaknya Corona.

Kepanikan adalah separuh penyakit. Ketenangan adalah separuh obat. Kesabaran adalah awal dari kesembuhan”.

Begitu nasihat Ibnu Sina seribu tahun lalu. Ilmuwan yang di dunia Barat dikenal sebagai Avicenna ini lahir di Uzbekistan pada 980 dan meninggal di Iran pada 1037.

Sekarang, nasihat Ibnu Sina muncul lagi karena kekhawatiran merebak, ketenangan berkurang dan kesabaran diuji. Gara-gara Corona.

Baca juga : Membayangkan Langkah JK

Info-info yang membanjir berubah menjadi pabrik kekhawatiran. Diproduksi terus sampai nyaris menjadi horor. Juga keraguan.

Untuk urusan berjemur saja, versinya macam-macam. Banyak sekali. Ada yang bilang waktu terbaik jam 10 pagi. Ada juga yang menganjurkan jam 8 pagi. Karena kalau berjemurnya siang, selain  bisa gosong, juga berpotensi kena kanker kulit. Belum lagi segala macam tips, jenis obat serta berbagai macam hoaks yang seolah-olah benar. Info-info itu mengaburkan kebenaran.

Rakyat membutuhkan kepastian. Juga transparansi. Itu menjadi modal ketenangan. Kalau rakyat panik, efeknya bisa kemana-mana. Dari kepala bisa turun ke perut. Yang tadinya tenang bisa tiba-tiba berteriak “lapar”.

Tidak semua orang bisa mengendalikan kepanikan. Buktinya, masker diborong, vitamin sulit didapat, bahkan kebutuhan pokok diserbu dan diborong. Panic buying.

Baca juga : DPR, Tunda Dululah…

Ada juga yang panik dan gelisah karena tidak bisa membeli apa-apa, terancam PHK, kesulitan menafkahi anak istri, bingung membayar cicilan, dan sebagainya.

Ke mana harus bersandar? Penguatan dan “hiburan” dari pemerintah, sangatlah penting. Misalnya, segala macam bantuan yang akan segera didistribusikan, perlu ditangani dengan baik dan benar. Tidak melenceng. Tidak mengundang kegaduhan.

Selain itu, komunikasi di internal yang terkesan berantakan, perlu dirapikan. Jangan ada saling bantah. Kalau belum matang, jangan dilontarkan ke publik. Karena bisa menimbulkan kegaduhan.

Terkadang, dan ini disayangkan, ada pernyataan sebagian pejabat yang justru bernuansa kepanikan. Mengundang kegaduhan dan kebingungan.  

Baca juga : Corona, Ada Temuan Baru?

Kalau pejabatnya panik, bagaimana rakyatnya? Kalau pejabatnya bingung, bagaimana rakyatnya?  

Semoga kita bisa melewati ujian Corona ini dengan baik. Lulus dengan nilai terbaik. Gurunya senang, muridnya gembira. Ibnu Sina pun tersenyum.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.