Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Suramnya Dunia Penegakan Hukum

Rabu, 26 Agustus 2020 05:01 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Terbakar atau dibakarnya Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) menambah suram masa depan dunia penegakkan hukum. Sejatinya, Kejagung tancap gas memberesi kasus-kasus korupsi kakap namun dengan tragedi kemarin Kejagung disibukkan oleh teknis pergedungan. 
 
Seluruh kegiatan pemberantasan korupsi di Kejagung pada akhirnya bermuara pada pengembalian dana kerugian negara. Ya karena para koruptor lah negara mengalami kerugian. Ada anggaran hak rakyat yang dirampok untuk memperkaya diri dan orang lain. Itu inti korupsi. 
 
Dengan demikian, target para penegak hukum itu selain menyeret para perompak dana rakyat ke meja pengadilan, mencegah terjadinya tindak pidana korupsi, juga harus selalu ngeuh dengan jumlah kerugian negara. Dengan begitu harus punya target agar mereka mau mengembalikannya, utuh. Apa pun caranya. 
 
Karena targetnya mengembalikan kerugian negara, segera prioritaskan untuk menyelidiki dan menyidik kasus-kasus korupsi yang ditengarai telah merugikan negara dalam jumlah besar. Utamanya dan fokuskan ke kasus-kasus kakap, mega skandal korupsi, dan bukan yang kelas teri. Recehan. 
 
Karena yang dikejar skandal raksasa, maka penting aparatur penegak hukum di baris depan harus mereka yang memiliki integritas tertinggi. Mereka yang memiliki DNA dan mental kuat anti korupsi. Mereka yang punya kekuaran iman kepada Tuhan di atas rata-rata, tak mudah tergoyah rupiah. Sungguh tidak mudah. 
 
Mengapa demikian? Karena semakin besar skala korupsi yang diperiksa maka semakin tinggi dan banyak jumlah mereka yang terlibat. Bukan sekedar itu, mereka adalah inner circle kekuasaan yang punya pengaruh ke dalam keluar negara. Mereka punya satuan pengendali yang bisa mengatur agar bisa lolos dari jeratan hukum. Dengan berbagai cara. 
 
Para penjahat korupsi setiap detik, menit, jam dan hari selalu mencari cara lebih canggih untuk bisa berkelit dari aturan hukum dan perundang-undangan. Teknik memanipulasi peraturannnya jago-jago. Sehingga kejahatan yang tidak legal menjadi tampak legal. 
 
Oleh karena demikian, para aparatur penegak hukum juga harus selalu updates dan kerja lebih canggih. Harus bisa melampaui kreativitas para penjahat kakap ini. Selalu one step ahead apalagi bila targetnya mencegah terjadinya mega skandal korupsi. Saatnya fokus membereskan kasus-kasus besar untuk memudahkan penuntasan kasus yang kecil-kecil.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.