Dark/Light Mode
Sebelumnya
Pada 2019, menurut data tersebut, hutan seluas 38 ribu kilometer persegi mengalami kerusakan, di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.
Kalau dibandingkan, ukuran itu sama dengan hancurnya pohon-pohon seluas lapangan sepakbola setiap enam detik. Kalau satu menit, satu jam, satu hari, satu bulan dan seterusnya, bisa dibayangkan betapa parahnya.
Baca juga : Gray, Trump Dan Kita
Kerusakan yang sangat mengkhawatirkan ini semestinya menjadi fokus utama, penting dan prioritas. Tidak menjadi isu rutin di setiap pemerintahan. Karena, sejak Orde Baru, potensi kerusakan ini seringkali disampaikan.
KPK, sejak beberapa periode lalu, sudah menjadikan isu korupsi di pertambangan minerba, termasuk pemberiaan izin, sebagai prioritas. Ini perlu diapresiasi dan diteruskan. Juga perlu dukungan lembaga-lembaga lainnya.
Jangan sampai, KPK ngerem (itu pun belum optimal), sementara ada pihak lain yang ngegas. Perlu seiring sejalan. Perlu political will.
Semoga ke depan, masalah ini menjadi perhatian ekstra serius, tegas, menyeluruh dan integral. Termasuk ada langkah-langkah politik yang tegas. Bukan sekadar basa-basi. Kalau sekarang ada perbandingan “tiap enam detik terjadi kerusakan hutan seluas lapangan sepakbola”, semoga, selanjutnya, bisa berbalik. Tiap enam detik, ada perbaikan kembali seluas lapangan sepak bola.
Baca juga : Tempe Mahal, Mafia Lagi
Ada titik balik yang ekstra serius dan mendasar, sehingga bangsa ini terhindar dari ancaman bencana serta kerusakan yang lebih parah.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
