Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gray, Trump Dan Kita

Selasa, 19 Januari 2021 06:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada dua isu mengenai Amerika yang menyita perhatian orang Indonesia hari ini. Pertama, cuitan akun @kristentootie milik Kristen Gray di Twitter. Dia warga negara Amerika Serikat. Sejak 2019, bersama pacarnya, tinggal dan bekerja di Bali. Modalnya: visa liburan.

Dalam cuitannya Gray mengajak bule lainnya untuk rama-rame tinggal di Bali di masa pandemi ini. Caranya “mudah”, dengan mengakali aturan imigrasi.

Dia pindah ke Bali karena sulit cari kerja di negaranya, AS. Lagi pula, sewa rumah di Bali, murah. Di Bali, dia tinggal di rumah pohon. Sewanya Rp 5,6 juta sebulan. Di AS, seperti apartemen di Los Angeles, sewanya Rp 18,35 juta.

Setelah dipersoalkan para warganet karena dianggap ilegal, apalagi dia mengungkapkan cara “mengakali” petugas, cuitannya dihapus. Dia sekarang dicari pihak imigrasi. Belum ketemu.

Baca juga : Awas Zoonosis!

Ada yang menanggapi kasus Kristen Gray dengan serius, misalnya soal lemahnya pengawasan aparat Indonesia. Ada juga yang menyikapinya dengan enteng. Pro-kontranya ramai.

Berita Amerika yang kedua, soal Donald Trump. Dia kabarnya tidak akan menghadiri pelantikan penggantinya Joe Biden, besok. Trump dinilai mbalelo, baper, tidak berjiwa besar. Dia disebut sebagai Presiden AS terburuk sepanjang sejarah.

Biasanya, upacara pelantikan diakhiri kepergian mantan presiden dari halaman Capitol Hills dengan penerbangan pesawat Air Force One. Dilepas dengan terhormat. Tapi Trump tampaknya tidak mau bertemu Biden. Dia belum sepenuhnya bisa menerima kekalahan.

Karena ulah Trump, Amerika memanas. Para pendukungnya berdemo di kantor DPRD di seluruh negara bagian. Yang dikhawatirkan, mereka membawa senjata. Dalam beberapa hari terakhir, penjualan senjata memang meningkat.

Baca juga : Tempe Mahal, Mafia Lagi

Bukan hanya senjata di tangan para pendukungnya yang jadi masalah. Senjata nuklir Amerika, yang kodenya dipegang Trump, juga jadi kekhawatiran tersendiri. Anggota DPR meminta masalah tersebut diamankan betul. Jangan sampai lolos.

Trump yang mengaku tidak pernah kalah sepanjang hidupnya, telah bertekad untuk mencalonkan diri kembali pada pilpres 2024. Tetapi, Senat dapat menutup peluang itu minggu depan, ketika persidangan pemakzulan kedua Trump dimulai.

Jika terbukti bersalah, Trump sangat mungkin akan dilarang oleh Senat untuk mencalonkan diri lagi di periode berikutnya. Peluangnya ditutup.

Lalu akan ke mana Donald Trump? Kalau dia membaca cuitan Kristen Gray untuk tinggal di Bali, dengan cara “mengakali” petugas, mungkin dia akan tertarik. Mungkin dia akan merasa cocok di Indonesia. Mungkin dia nyaman dengan atmosfernya.

Baca juga : Hoax Vaksin, IDN Dan Inggris

Itu hanya joke. Dan, dunia boleh saja menertawakan Trump, tapi, bisa jadi, kita sedang menertawakan diri sendiri. Trump bisa saja selesai, tapi Trumpisme tidak. Dia bisa menjadi pandemi. Menjelma dalam wajah siapa saja. Kapan pun. Di mana pun.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.