Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
RM.id Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 menyebabkan dunia usaha babak belur. Bahkan, tidak sedikit yang gulung tikar. Sedangkan yang masih bisa bertahan, terus mengurangi jumlah karyawan.
Sejak awal Pandemi Maret 2020 lalu, yang paling terpukul, industri pariwisata. Puluhan destinasi wisata di Jawa, Bali dan NTB sepi pengunjung. Ratusan hotel mati suri. Akibatnya, ribuan karyawan kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Baca juga : Korban PHK Butuh Bantuan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis awal pekan ini menunjukkan jumlah penduduk miskin per September 2020 mencapai 27,55 juta orang, atau naik 1,13 juta orang dari Maret 2020.
Kemiskinan bertambah antara lain, karena 29,12 juta penduduk usia kerja terdampak Pandemi, termasuk 2,56 juta orang menjadi penganggur. Akibatnya, per Agustus 2020 jumlah penganggur mencapai 9,77 juta orang.
Baca juga : Jangan Pelit Ke Nakes Covid
Supaya kehidupan orang miskin dan penganggur tak semakin memburuk, untuk mereka mesti disiapkan lapangan kerja. Sebab, bantuan sosial saja tidak cukup.
Salah satu solusi yang paling memungkinkan,mereka ditampung di proyek-proyek padat karya.
Baca juga : Covid-19 Makin Mencemaskan
Oleh karena itu, kita berharap Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan BUMN Karya sesegera mungkin menyiapkan proyek padat karya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.