Dark/Light Mode
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
RM.id Rakyat Merdeka - Para pejabat di tingkat kabupaten dan kota sudah saatnya menjauhi hal-hal yang berbau korupsi. Terutama korupsi pembangunan infrastruktur.
Terakhir yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) karena diduga makan uang pembangunan infrastruktur adalah Bupati Musi Banyuasin, Sumsel, Dodi Reza Alex Noerdin. Sungguh memprihatinkan. Sudah puluhan kepala daerah kena OTT karena kasus suap proyek infrastruktur, masih ada bupati yang berani terima suap.
Baca juga : Dongkrak Lagi Ekonomi Rakyat
Ke depan tak boleh ada lagi, bupati, walikota atau kaki tangannya yang memerintahkan kepala dinas pekerjaan umum memainkan anggaran proyek infrastruktur. Baik itu proyek pembangunan jalan, jembatan maupun sarana irigasi.
Kita juga berharap, tidak ada lagi oknum anggota DPRD yang ikut-ikutan mengatur proyek. Jangan ada lagi, yang mengutil anggaran proyek infrastruktur.
Baca juga : Awas, Serangan Covid Tahun Baru
Sudah saatnya bupati, walikota dan anggota DPRD menjauhi makelar proyek yang suka menawarkan pekerjaan pembangunan infrastruktur ke kontraktor lokal.
Sepuluh tahun terakhir ini, lebih dari 40 kepala daerah kena OTT KPK akibat kasus suap proyek infrastruktur. Sebagian besar dilakukan melalui makelar proyek.
Baca juga : Perketat Prokes, Kebut Vaksinasi
Para makelar biasanya mendekati bupati atau walikota lewat kaki tangan atau keluarganya. Bahkan, sang makelar bisa mempengaruhi anak atau istri si bupati supaya ikut mengatur kepala dinas. Dia bisa menentukan proyek A diberikan kepada kontraktor X dan proyek B diberikan kepada kontraktor Y.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.