Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Heboh Ekor Dan Kepala Ikan

Minggu, 31 Oktober 2021 07:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini berita 17 tahun lalu. Mei 2004. Isinya tentang penelitian yang dilakukan mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Penelitian dilakukan atas perintah Gubernur PTIK Irjen Polisi Faruk Muhammad. Oleh 147 mahasiswa PTIK. Dilakukan di 19 Polda, November-Desember 2003.

Kesimpulannya: korupsi di tubuh Polri dinilai sudah melembaga sehingga membutuhkan komitmen tinggi untuk menanggulanginya.

Baca juga : Setelah Biaya PCR Diturunkan

Penelitian itu dikelompokkan dalam dua klaster. Pertama, korupsi internal. Misalnya jual-beli jabatan, korupsi proses perekrutan anggota kepolisian, pendistribusian logistik, dan penyelewengan anggaran Polri.

Kedua, korupsi eksternal yang langsung melibatkan kepentingan masyarakat. Biasanya terjadi dalam penegakan hukum, pelayanan masyarakat, dan penyalahgunaan wewenang.

Hasil penelitian itu dipaparkan Faruk di depan Komisi VI DPR. Kapolri saat itu, Jenderal Da’i Bachtiar, juga di DPR, berjanji akan menindaklanjuti hasil penelitian PTIK itu.

Baca juga : OTT, Politik Dinasti Dan Mahfud

Tujuhbelas tahun berlalu, kita tahu apa yang terjadi. Hari-hari ini, citra Polri sedang diuji dengan sangat berat. Hampir tiap hari ada kabar tentang polisi. Kabar negatif.

Saking gencar dan bergelombangnya berita dan kabar viral tentang citra buruk polisi, sempat ada spekulasi liar berupa pertanyaan, “apakah ini bagian dari dinamika di tubuh Polri?”. Kalau pertanyaannya dipertegas: apakah ada upaya mengganggu pimpinan Polri?

Prediksi itu mungkin terlalu jauh. Berita-berita tersebut menjadi viral karena media sosial yang menyebarkannya dengan sangat cepat. Kasusnya juga ada. Videonya juga ada. Seperti Kapolres yang nendang anak buah itu. Viral.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.