Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Setelah Biaya PCR Diturunkan

Kamis, 28 Oktober 2021 07:00 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada pernyataan begini: kalau sekarang biaya tes PCR bisa di turunkan menjadi Rp 275 ribu, kenapa tahun lalu biayanya sejuta sampai dua juta rupiah? Kemahalan?

Kalau misalnya sudah terdeteksi kemahalan, kenapa tidak ditegur atau diatur dalam regulasi yang ketat sedari awal? Kenapa sekarang bisa?

Baca juga : OTT, Politik Dinasti Dan Mahfud

Dari sinilah timbul kekhawatiran dan dugaan bahwa ada yang perlu diperjelas soal harganya. Atau, ada ketidakberdayaan terhadap liarnya bisnis dan komersialisasi Covid-19.

Ini baru soal harga test PCR. Belum lagi item lainnya. Alat-alat kesehatan misalnya. Tahun lalu, ketika Covid-19 mengganas, ada 23 item alat kesehatan dan sejenisnya yang masuk Indonesia. Diimpor. Karena darurat, izin edarnya dipercepat. One day service. Tanpa melalui mekanis menormal, misalnya soal mutu, keamanan dan standarisasi.

Baca juga : Belajarlah Sampai Ke Rusia

Sekarang biaya PCR sudah berhasil diturunkan. Namun, pertanyaan tentang transparansi dan overpriced tetap membekas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.