Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Biang Kerok Kekalahan Chelsea

Lukaku Terancam Ditendang Tuchel

Selasa, 18 Januari 2022 05:27 WIB
Pemain Chelsea, Romelu Lukaku. (Foto : Skysport)
Pemain Chelsea, Romelu Lukaku. (Foto : Skysport)

RM.id  Rakyat Merdeka - Romelu Lukaku sudah melewati setengah musim bersama Chelsea sejak dibeli dari Inter Milan. Namun, pemain asal Belgia itu tak kunjung nyetel dengan pola permainan The Blues.

Apakah ini momen yang tepat bagi pelatih Thomas Tuchel menendangnya dari skuad?

Seperti diketahui, Lukaku lagi-lagi jadi biang kerok kegagalan Chelsea meraih kemenangan di Liga Inggris. Chelsea tumbang 1-0 saat bersua Manchester City, akhir pekan lalu, lewat gol semata wayang Kevin De Bruyne.

Yang paling mengejutkan, Chelsea yang bermain dengan skuad bertabur bintang seperti kehilangan gairah. Mereka kerap gagal memanfaatkan setiap kesempatan dan peluang untuk mencetak gol.

Baca juga : Taiwan Dan China Kobarkan Permusuhan Di Awal Tahun

Salah satunya ketika Romelu Lukaku yang tinggal berhadapan dengan kiper Man City, Ederson, gagal menuntaskan kesempatan itu menjadi gol. Selain membuang-buang peluang, penyerang berusia 28 tahun ini juga menjadi duri dalam daging permainan Chelsea kala kontra Man City.

Dia kalah duel udara sebanyak tujuh kali dalam tujuh duel. Belum lagi Lukaku benar-benar tak aktif membantu permainan Chelsea dengan hanya menyentuh bola sebanyak 20 kali dalam 90 menit dan hanya melepaskan 12 operan saja dengan akurasi hanya 58 persen.

Buruknya performa Lukaku ini membuat namanya jadi bulan-bulanan. Banyak yang meminta Thomas Tuchel segera menepikannya dari Line Up Chelsea.

Selain karena penampilan di laga kontra Manchester City, ada beberapa faktor mengapa menepikan Romelu Lukaku adalah jawaban untuk memperbaiki buruknya permainan Chelsea.

Baca juga : Nggak Betah Di Chelsea, Lukaku Ngarep Balik Ke Inter Milan

Media asal Inggris The Sun dalam laporannya kemarin menyebut, Lukaku kini menjelma sebagai pemain malas, dan tak layak dipertahankan Chelsea.

Sebab, sebelum kehadiran Lukaku, lini depan Chelsea memang tumpul, namun terbilang Fluid atau cair saat memainkan bola dan melancarkan serangan.

Tapi setelah Lukaku hadir, Chelsea seperti kehilangan fleksibilitas dalam menerapkan Counter-Pressing yang membawa mereka menjadi kampiun Liga Champions 2020/21.

Singkatnya, lini depan Chelsea kehilangan agresivitas tak hanya dalam serangan namun juga bertahan. Berkurangnya agresivitas ini terlihat dari minimnya Pressing atau tekanan yang dilancarkan.

Baca juga : PUPR Gandeng Perusahaan Cat Garap Program Sejuta Rumah

Media tersebut juga merilis catatan statistik bahwa dari seluruh pemain lini depan Chelsea, hanya Lukaku yang punya nilai Pressing terendah. Yakni dengan 88 kali tekanan dalam 14 laga yang ia mainkan di Liga Inggris 2021/22.

Catatan ini jauh lebih rendah bila dibandingkan milik Kai Havertz yang kerap dipasang di pos yang sama. Dalam 15 laga Liga Inggris, pemain berusia 22 tahun ini melancarkan 155 tekanan ke lawan.

Dengan kata lain, Lukaku bertipe pemain pemalas di sistem yang diterapkan Tuchel. Hal ini bisa dikatakan wajar karena dirinya merupakan penyerang tradisional. Sayangnya, tipe penyerang tradisional seperti Lukaku tak cocok dengan sepak bola modern yang diterapkan Chelsea, bahkan Man City. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.