Dark/Light Mode

Nggak Ngefek Dibom, Jeddah Tetap Gelar Grand Prix F1

Minggu, 27 Maret 2022 06:10 WIB
Gelaran Grand Prix Arab Saudi.(Foto : Ist)
Gelaran Grand Prix Arab Saudi.(Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Formula 1 memutuskan tetap menggelar Grand Prix Arab Saudi setelah mendapat jaminan keamanan dari otoritas setempat menyusul serangan terhadap fasilitas Aramco, tak jauh dari sirkuit di Jeddah.

Kelompok Houthi dari Yaman menyatakan, mereka meluncurkan serangan ke fasilitas energi Arab Saudi, mengenai stasiun distribusi produk minyak perusahaan milik negara, Aramco.

Dua tangki minyak terbakar, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa. “Kami telah menerima jaminan total bahwa keamanan negara jadi yang utama,” kata CEO Formula 1 Stefano Domenicali, setelah bertemu para pebalap, tim dan perwakilan pemerintah setempat, seperti dikutip Reuters, kemarin.

Baca juga : Nggak Dimasakin, Suami Polisikan Istri

“Mereka telah memasang semua sistem untuk melindungi wilayah, kota, tempat di mana kita akan balapan. Kami yakin dan harus percaya dengan otoritas setempat dalam hal itu,” tambahnya.

Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem berbicara di samping Domenicali, mengatakan, serangan itu menargetkan infrastruktur ekonomi dan bukannya warga.

“Kami mendapat jaminan tertinggi bahwa ini adalah tempat yang aman. Semua hal ini akan aman dan mari kita balapan,” kata Ben Sulayem.

Baca juga : Dongkrak Ekonomi, Pemerintah Terus Tingkatkan Penyaluran KUR Bagi UMKM

Tanda-tanda pertama serangan terlihat ketika asap hitam mengepul di Jeddah, sebelah timur sirkuit ketika para pebalap menjalani sesi latihan pertama, pada Jumat, (25/3). Sesi kualifikasi Formula 2 juga berjalan sesuai jadwal.

Akan tetap start dari sesi latihan kedua F1 tertunda 15 menit karena tim dan pebalap dipanggil untuk rapat dengan Domenicali. Bos Mercedes Toto Wolff mengatakan tim-tim telah sepakat untuk melangsungkan balapan dan bos tim Red Bull Christian Horner mengutuk serangan itu.

“Segala tindak terorisme tidak bisa dimaafkan. Olahraga ini tidak seharusnya diintimidasi ke dalam posisi dan situasi seperti itu tidak dapat diterima,” kata Horner kepada Sky Sports F1.

Baca juga : Sekolah Di Jakarta Tetap Gelar PTM 100 Persen

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah memerangi koalisi yang dipimpin Arab Saudi selama tujuh tahun.

Kelompok itu meluncurkan rudal dan drone ke fasilitas energi dan desalinasi air milik Arab Saudi pada Minggu pekan lalu. Pada Desember, ledakan menimpa mobil tim Prancis yang mengikuti Reli Dakar di Arab Saudi. Sumber Reuters pada Februari menyatakan penyelidik Prancis menemukan jejak bahan peledak di mobil yang hancur tersebut.

Sementara Menteri Luar Negeri Arab Saudi menyatakan, investigasi awal terkait ledakan mobil itu tidak menimbulkan kecurigaan atas tindakan kriminal. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.