Dark/Light Mode

Soal Selebrasi Tarian Tim Samba

Tite Ogah Minta Maaf

Sabtu, 10 Desember 2022 07:00 WIB
Leonardo Bacchi ‘Tite’. (Foto: EFE).
Leonardo Bacchi ‘Tite’. (Foto: EFE).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelatih Timnas Brasil, Tite menegaskan, dirinya dan seluruh pemain tidak akan meminta maaf kepada pihak-pihak yang kecewa dengan selebrasi tarian Samba ketika timnya menang, atau setelah anak didiknya mencetak gol. Alasannya, karena tarian Samba sudah jadi sejarah dan budaya Brasil.

Hal itu disampaikan Tite usai timnya mendapat kritik akibat menari bersama setelah mencetak gol ke gawang Korea Selatan pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Tak hanya para pemain Brasil, kritik itu pun ditujukan kepada Tite yang ikut menari bersama untuk merayakan Tim Samba ke fase perempat final.

“Tarian itu ada hubungannya dengan anak muda yang saya miliki. Mereka seperti cucu saya. Jika saya harus menari agar terkoneksi dengan mereka, saya akan terus menari,” kata Tite seperti dikutip dari BBC Sport, kemarin.

Baca juga : Singa Atlas Tunggu Keajaiban

Menurut Tite, tarian telah jadi budaya sekaligus ekspresi kegembiraan bagi Timnas Brasil. “Saya tidak akan meminta maaf ketika sudah jadi budaya kami menari dan bersenang-senang,” ujar Tite.

Dia pun menolak tuduhan yang menyebut timnya tidak menghormati lawan karena menari usai mencetak gol. “Saya tidak akan mengomentari mereka yang tidak tahu sejarah dan budaya Brasil,” ucap Tite.

Dia mengungkapkan, ada banyak anak Brasil yang menari setelah mencetak gol. Bagi Tite, hal itu bukanlah upaya tidak menghormati orang lain. “Kami akan terus melakukan hal-hal dengan cara kami,” tandasnya.

Baca juga : Maguire Dibela Phillips

Sebelumnya, mantan kapten Manchester United, Roy Keane, mengecam tarian selebrasi yang dilakukan para pemain Brasil usai mencetak gol. Seperti diketahui, para pemain Brasil akan berkumpul di satu titik lapangan usai mencetak gol. Mereka pun menari untuk merayakan gol.

Menurut Keane, tindakan itu tidak pantas dilakukan karena dianggap tidak menghormati lawannya. Keane pun mengatakan, menyaksikan para pemain Brasil menari usai mencetak gol mengingatkannya pada acara kontes menari terkenal di Inggris, “Strictly Come Dancing”.

“Saya tidak percaya apa yang saya tonton ini seperti menonton Strictly (Come Dancing),” kata Roy Keane dikutip dari Daily Mail. “Saya tidak suka ini. Orang bilang itu budaya mereka, tapi saya pikir itu benar-benar tidak menghormati lawan,” imbuhnya.

Baca juga : Adu Tajam Juru Gedor

Keane mengaku, kekesalannya semakin menjadi ketika melihat Tite ikut menari bersama anak-anak asuhnya. “Saya tidak masalah dengan tarian pertama, tapi yang sesudahnya, dan manajer terlibat. Saya tidak senang dengan hal tersebut. Saya tidak berpikir itu baik sama sekali,” ujar Keane. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.