Dark/Light Mode

Setelah Jadi Ketum PSSI

Erick Langsung Tancap Gas

Minggu, 19 Februari 2023 07:10 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) dalam konferensi pers usai Rapat Exco II di GBK Arena Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2). (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) dalam konferensi pers usai Rapat Exco II di GBK Arena Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah menduduki kursi Ketum PSSI, Erick Thohir lansung tancap gas, melakukan tugasnya untuk membenahi sepakbola tanah air. Mulai dari menggelar rapat-rapat, menyambangi wasit, hingga bertemu dengan coach Shin Tae-yong beserta para  pengguwa Timnas Indonesia U-20. 

Sehari setelah terpilih, tepatnya Jumat (17/2), Erick langsung menggelar rapat perdana dengan Executive Committee alias Exco 1 PSSI. Dua Wakil Ketua Umum PSSI Tisha Destria dan Zainudin Amali, serta 10 anggota Exco PSSI hadir dalam rapat tersebut.

Meskipun sebagai bos PSSI, di rapat perdananya itu, Erick tidak di bagian depan seperti ketua umum pada umumnya. Ia memilih duduk di antara peserta rapat, dengan kursi berjejer menyerupai bentuk U. Justru Tisha, Arya Sinulingga, dan salah seorang anggota Exco PSSI, yang duduk di sofa.

"Usai Kongres Luar Biasa (KLB) pemilihan PSSI, saya berdiskusi dengan para Exco 1 membahas persiapan mini tournament Timnas U20 di Gelora Bung Karno, mendatang," kata Erick.

Kemudian, Menteri BUMN itu menggelar makan siang, dan berdiskusi dengan delegasi Federation Internationale de Football Association (FIFA). Ruangan itu hanya diisi empat orang. Selain Erick, ada juga Kenny Jean-Marie, Sarah Solemale, dan Lavin Vignesh.

Menurut Erick, berbincang dengan delegasi FIFA sangat penting untuk perkembangan sepakboola Indonesia. Selain juga, berbagi pengalaman terkait kompetisi domestik yang berkualitas. Dengan begitu, Indonesia bisa memiliki prestasi di ajang internasional.

"Kita akan selalu berdampingan dengan FIFA dan Pemerintah dalam setiap langkah ke depan untuk sepakbola bersih dan berprestasi," janji mantan presiden Inter Milan itu, meyakinkan.

Baca juga : 2 Hari Jadi Ketum PSSI, Langsung Blusukan Ke Rumah Wasit, Erick Banjir Pujian

Kelar rapat dengan pengurus PSSI dan FIFA, Erick kemudian melakukan pertemuan dengan Shin Tae-yong dan pemain Timnas U20. "Akhirnya ketemu ya. Ketemunya di Istana Presiden, makan malam," sapa Erick yang langsung diartikan ke Bahasa Korea oleh sang penerjemah.

Dalam ruangan tersebut, sudah ada 24 pemain Timnas Indonesia yang duduk melingkar di meja makan panjang. Erick kemudian menyapa sejumlah pemain dan melakukan dialog ringan. Salah seorang di antara mereka berdiri, dan diberikan semangat oleh suksesor Iwan Bule itu. "Juara. Juara Piala Dunia? Bener?" tantang Erick. "Benar," jawab pemain timnas, kompak. "Coba rekam, kita laporin Pak Presiden nih," sahut Erick, disambut kebahagiaan seisi ruangan.

Meski Piala Dunia U20 sudah di depan mata, Erick optimis dengan persiapan maksimal, Timnas Indonesia bisa melaju sejauh mungkin. Lagipula, bukan hal yang mustahil, Indonesia bisa membawa tropi di ajang bergengsi tersebut. "Bismillah, juara!" cetusnya.

Libur Tetap Urus Bola

Kemarin, yang merupakan hari libur nasional, Erick kembali menyibukkan diri dengan tugasnya sebagai bos PSSI. Erick menggelar rapat Exco kedua di Gelora Bung Karno, Jakarta. Seluruh anggota Exco dan 2 Waketum PSSI hadir. 

Di rapat tersebut, Erick langsung membuat gebrakan dengan membentuk dua komite Ad Hoc. Yakni, Komite Ad Hoc Suporter dan Komite Ad Hoc Infrastruktur. “Kami ingin, dua hal ini menjadi perhatian pertama kepengurusan dan perlu langkah segera," ujar Erick usai rapat. 

Erick menjelaskan, pembentukan Komite Ad Hoc Suporter tak hanya dilatari oleh situasi terakhir, yakni bentrok antar suporter di laga antara PSIS-Persis, Jumat (17/2) di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. Lebih dari itu,  pembentukan komite tersebut didasari oleh keinginan bersama, untuk menekan potensi persoalan suporter dan pihak keamanan seminimal mungkin.

Baca juga : Setelah Jakarta-Bekasi, DKI-Jabar Bakal Bangun MRT Jakarta-Depok

"Dari kejadian di Semarang kemarin, kan ada yang luka. Baik suporter atau pihak keamanan. Itu pasti yang susah keluarganya. Saya ingin, pecinta sepakbola bisa menikmati olahraga ini, lalu pulang ke rumah dengan selamat," tutur Erick.

Untuk Komite Ad Hoc Infrastruktur, pembentukannya didasari oleh niat menghadirkan training center (TC) bagi tim nasional sepak bola secepatnya. Minggu depan, Erick dan seluruh anggota Exco, akan meninjau lokasi TC yang tempatnya akan diumumkan kemudian.

"Kita akan bangun TC dengan fasilitas lengkap, termasuk empat lapangan latihan. Selain sudah ada dana dari FIFA, kami di Exco juga siap berkolaborasi dan bersinergi, agar TC yang sama-sama kita idamkan, bisa selesai pada tahun depan," paparnya.

Selain dua Komite Ad Hoc, Rapat Exco kedua itu memutuskan membentuk Badan Tim Nasional. Agenda utamanya, yakni meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 2040. “Kita jangan kalah dengan India, yang punya blue print untuk bangun sepakbolanya hingga 2047. Kita juga harus punya blue print yang lebih strategis dan jelas," papar Erick.

"Di hari penuh berkah ini, Isra Mi'raj, kita sudah memulai langkah nyata, agar sepakbola Indonesia hijrah ke arah yang jauh lebih baik dan berprestasi," pungkasnya.

Temui Wasit Di Cipete

Usai rapat, Erick tak langsung pulang. Erick menemui Rohani, salah satu wasit yang memimpin jalannya pertandingan di Liga 2. Kondisi Rohani terbilang cukup memprihatinkan. Saat ditemui Erick, di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rohani sedang mendorong gerobak. Berjualan kembang tahu dan susu kedelai di tengah mendung usai hujan. 

Baca juga : Amali Terpilih Secara Dramatis

Keduanya langsung menyusuri gang sempit di kawasan Cipete Selatan, menuju kediaman Rohani. Tempat tinggal Rohani terlihat sangat sederhana. Atapnya asbes. Tak ada hiasan dinding atau perabot bernilai estetika. Yang ada, hanya panci dan wajan yang sudah tak mulus lagi. Serta gayung dan alat dapur lainnya. Menggantung pada dinding yang belum dicat.

Tak ada guci keramik atau pot megah dengan tanaman yang terawat. Hanya ada tumpukan ember plastik bekas kemasan cat galon dan bak berwarna kusam. Lantainya pun hanya dipelur. Tak pakai ubin, apalagi keramik mulus. Tak ada sofa atau sekadar kursi untuk menjamu tamu.

Rohani menjamu Ketum PSSI di atas selembar tikar plastik bergambar kartun Dora the Explorer. Tak terlihat risih di wajah Erick. "Tekanan di lapangan berat kan?" tanyanya, mengawali percakapan. "Wah luar biasa Pak," jawab tuan rumah.

Erick lalu mendalami pertanyaannya. Dia bertanya, apakah Rohani pernah dipukul selama jadi pengadil lapangan? Wasit Liga 2 itu pun menggeleng dan menjawab tidak pernah. Rohani kemudian menceritakan pengalamannya saat memimpin laju pertandingan yang tensinya tinggi. Dalam ceritanya itu, Rohani selalu menuai banyak protes setiap peluit ditiupkan. 

Mendengar curhatan ini, Erick pun menjelaskan pentingnya teknologi Video Assistant Referee (VAR). "Manusia kan kadang salah tiup. Entah karena capek, kurang konsentrasi atau apa. Apalagi kalau sudah ada pressure dari pemain. Kadang, kita jadi ragu. Belum lagi, kalau wasit disamperin pemain. Dikatain goblok," papar Erick.

Erick kemudian menjanjikan bantuan Rp 5 juta untuk menambah modal dagang kembang tahu dan susu kedelainya. "Tapi, dagangannya mesti pakai merk ya," pesan Erick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.