Dark/Light Mode

Penyerahan Bantuan CSR

Erick Thohir: Pesepakbola Bukan Ayam Aduan

Selasa, 8 Agustus 2023 05:58 WIB
Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir. (Foto : PSSI)
Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir. (Foto : PSSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua PSSI Erick Thohir sumringah. Perhatian masyarakat membantu pesepakbola demi prestasi tinggi meraih prestasi timnas sangat tinggi. 

Itu dibuktikan dengan kontribusi dari perusahaan-perusahaan yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau emiten untuk menjadi donatur demi prestasi olahraga Indonesia.

Penyerahan bantuan dana peningkatan prestasi bagi persepakbolaan Indonesia itu diserahkan secara simbolis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/08).

Acara Penyerahan Bantuan CSR diberikan dalam rangka peringatan HUT ke-45 Pasar Modal lewat penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bursa Efek Indonesia diwakili Direktur Utama BEI Iman Rachman dan Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir.

Baca juga : Ngeri, Pesepakbola Kosta Rika Diterkam Buaya

"Saya kira belum pernah ada dalam sejarah persepak bolaan Indonesia," ujar Erick menyoal bantuan dari BEI ini.

Menurut Erick bantuan untuk pesepakbola sangat penting. Dia mengatakan, para atlet sepakbola jangan diperlakukan seperti ayam aduan. Setelah bertanding, menang, lalu dilupakan. Para atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa adalah pahlawan.

Mereka, ujar Erick, perlu diberi perlindungan. Para atlet juga harus dirawat dan dibimbing kariernya.

"Salah satunya adalah memastikan para pahlawan olahraga kita tidak habis main, mereka dilepas tanpa perlindungan. Padahal mereka pahlawan. Jangan sampai pahlawan jadi seperti ayam aduan, setelah diadu ya sudah," kata Erick.

Baca juga : Moeldoko Serahkan Bantuan 82 Program Integrasi Pemberdayaan Lintas Kementerian

Perlindungan kesehatan bagi para atlet sepakbola, ujar Erick, telah dilaksanakan melalui kerja sama PSSI dengan BPJS Kesehatan. Namun, itu saja tidak cukup.

"Banyak yang harus kita siapkan. Misalnya dalam waktu dekat ada Piala Dunia U-17. Mereka sudah meraih emas di SEA Games. Membiarkan mereka tanpa masa depan, kita berdosa," kata Erick.

Potensi keuangan untuk mensejahterakan para pesepakbola itu, menurut Erick, sebenarnya sudah muncul. Salah satunya adalah dari perputaran uang di kompetisi liga atau dari pertandingan Tim Nasional (Timnas).

Sebagai gambaran, kata Erick, perputaran uang di Liga 1 BRI mencapai Rp9 triliun. Jumlah itu bisa bertambah dua kalinya jika Liga 1 berlangsung penuh.

Baca juga : Sukarelawan Mak Ganjar Serahkan Bantuan Sumur Bor Bagi Warga Lampung

Lalu, dari satu pertandingan timnas melawan Argentina, terdapat perputaran uang sebesar Rp1 triliun. Sehingga, jika ada 3 kali pertandingan sejenis itu, maka nilainya bisa mencapai Rp 3 triliun.

Erick juga mencatat, belum pernah terjadi perputaran uang dari hak siar televisi untuk pertandingan Timnas hingga mencapai Rp56 miliar. "Jadi ternyata bisnisnya ada. Nah, jangan sampai bisnis itu tidak nyambung dengan kesejahteraan pemain," ujar Erick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.