Dark/Light Mode

All England, Fajar/Rian Ogah Terbebani Gelar Juara Bertahan

Selasa, 12 Maret 2024 05:41 WIB
Fajar Alfian/ M Rian Ardianyo. (Foto : ist)
Fajar Alfian/ M Rian Ardianyo. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ganda putra Fajar Alfian/ M Rian Ardianyo mengatakan kesiapannya di ajang All England meksi tak akan terbebani mempertahankan gelar juara.

"Magis dan atmosfer All England memang berbeda, tadi saat coba lapangan langsung terasa. Apalagi dengan warna karpet abu-abu, pertama kali ini agak aneh, mungkin karena belum terbiasa," ucap Fajar kepada humas PBSI.

"Tidak ada beban yang terlalu tinggi (menjadi juara bertahan), kami mau fokus untuk all out di setiap pertandingan nanti," katanya lagi.

All England 2024 menjadi edisi ke-125 turnamen bulutangkis paling tua ini. Pelaksanaannya bertepatan dengan pekan pertama bulan Ramadhan. Turnamen ini akan digelar pada 12-17 Maret.

Baca juga : Kementerian Pertanian Gelar Aksi Promosi Cabai Harga Petani

"Sudah menjadi resiko kami sebagai atlet, saat Ramadhan jauh dari rumah dan keluarga. Meskipun sedih tapi harus dijalani apalagi tugas ini demi mengharumkan nama Indonesia," tutup Fajar. 

Fajar Cs  tiba Senin (11/3) malam tadi dari Paris. Tim Indonesia langsung menggelar latihan di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.

Latihan selama kurang lebih 90 menit dimanfaatkan Fajar Alfian dan kawan-kawan untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan. Selain fisik dan teknis, faktor mental menjadi fokus tim demi peningkatan prestasi.

Koordinator psikolog tim ad hoc Olimpiade Paris 2024,  Lilik Sudarwati yang ikut mendampingi menyampaikan strateginya untuk menumbuhkan semangat daya juang.

Baca juga : Ahli Jelaskan Perbedaan Game Dan Judi Online Dari Perspektif Hukum

"Memang seperti yang disampaikan Kabid Binpres, Ricky Soebagdja bahwa daya juang anak-anak harus ditingkatkan," buka Lilik kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.

"Maka saya coba untuk sampaikan kepada anak-anak untuk persiapan ke All England ini, pertama adalah French Open kemarin dijadikan pelajaran untuk menatap turnamen yang baru. Di dalam pertandingan pasti ada menang dan kalah, itu pasti, tapi kita harus punya prinsip yaitu kita main harus siap capek dan kalaupun harus kalah, lawan tidak boleh menang dengan mudah. Tidak memberikan poin-poin yang gampang," jelas Lilik.

Lilik mengatakan di dalam pertandingan, lawan yang dihadapi bukan hanya lawan di sebrang lapangan tapi juga diri sendiri.

"Dalam pertandingan kita bukan hanya melawan yang ada di sebrang lapangan tapi juga melawan diri sendiri. Lawan diri sendiri inilah yang paling sulit," kata Lilik.

Baca juga : SWA Dan Peking University Kembali Gelar Program Pertukaran Pelajar

"Tapi untuk level pemain kita yang sudah elit ini, saya yakin mereka sudah punya pakem sendiri untuk bagaimana mengatasi dinamika yang kompleks dalam sebuah laga. Saya hanya mengingatkan hal itu agar di lapangan bisa keluar," ujarnya.

Lilik yang juga mantan pebulutangkis ini menyarankan anak-anak untuk mengambil jeda ketika jalannya pertandingan tidak sesuai keinginan.

"Memang mengambil jeda itu penting ketika apa yang kita inginkan tidak berjalan. Ini yang kadang-kadang anak-anak lupa," tutur Lilik.

"Mengambil jeda itu bisa membalikkan fokus dan ketenangan. Caranya bermacam-macam tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Ini yang saya ingatkan juga, baik kepada pemain maupun pelatih," sahut Lilik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.