Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

The New Normal Tuntut Kreativitas Jalankan Pembinaan Atlet

Minggu, 31 Mei 2020 06:56 WIB
Raja Sapta Oktohari (Foto: Istimewa)
Raja Sapta Oktohari (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 memang mengganggu seluruh program latihan dan menghentikan multi event maupun single event olahraga. Namun, atlet Indonesia tidak boleh pasrah. Para atlet harus memanfaatkan kesempatan di tengah virus yang melanda dunia untuk bisa meningkatkan prestasinya dalam rangka menghadapi persaingan ke depan. 

"Pandemi Covid-19 ini bukan hanya menghentikan seluruh kegiatan olahraga saja tetapi akan berdampak terhadap penurunan prestasi atlet. Bukan hanya atlet Indonesia, tetapi seluruh atlet dunia. Pasalnya, mereka tidak bisa menjalankan program latihan yang telah disusun secara utuh ditambah lagi dengan tidak adanya single event internasional sebagai ajang mengukur perkembangan prestasi sebelum tampil di ajang multi event," kata Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, di Jakarta, Minggu (1/6).

Baca juga : KAI Siapkan Pedoman New Normal Untuk Pelanggan Kereta Api

Keberadaan pandemi Covid 19 ini, kata pria yang akrab dipanggil RSO, tidak boleh menghentikan pembinaan terhadap atlet-atlet Indonesia. Sebaliknya, pengurus induk-induk organisasi olahraga (PB/PP) harus lebih terpacu untuk mempersiapkan atlet-atletnya agar mampu bersaing dalam upaya meraih hasil terbaik pada ajang SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. 

"Kita tidak boleh berhenti dalam menjalankan pembinaan atlet di tengah Covid-19. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah mempersiapkan berbagai hal menuju fase baru kehidupan bersama dengan wabah Covid-19. Kita selaku masyarakat olahraga sudah harus bersiap menghadapi the new normal," kata RSO.

Baca juga : Ups.. Puan Berani Nyerang Jokowi Loh

Merebaknya virus mematikan ini memang tidak bisa dianggap enteng. Apalagi, sudah banyak korban yang berjatuhan di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun, bukan berarti dunia olahraga Indonesia harus berhenti dan pasrah menunggu kapan berakhirnya pandemi Covid-19. 

"Di sinilah dituntut kreativitas PB/PP dalam menjalankan program pembinaan atlet dengan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah dalam upaya mengantisipasi penularan virus Covid 19. Yang pasti, program latihan dijalankan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan atlet," jelasnya.  

Baca juga : New Normal Harus Dihentikan, Bila Korban Covid Bertambah

Sebelum atlet Indonesia menghadapi the new normal, kata RSO, baik KOI, KONI, PB/PP dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) duduk bersama dalam merancang program latihan. "Kita haus punya program latihan saat masih dalam kondisi pandemi Covid atau program latihan setelah Covid 19 berakhir. Dengan kata lain, kita harus bergandengan tangan dalam mengatasi segala kendala yang dihadapi dalam menjalankan program pembinaan demi masa depan olahraga Indonesia ke depan," tutupnya. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.