Dark/Light Mode

Liga PB Djarum 2020 Sukses Digelar

Iqbal Asrullah dan Mutiara Ayu Puspitasari Jadi Atlet Terbaik

Minggu, 12 Juli 2020 20:50 WIB
Foto: PB Djarum
Foto: PB Djarum

RM.id  Rakyat Merdeka - Berakhir sudah rangkaian Liga PB Djarum 2020 yang diselenggarakan di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah sejak Senin (6/7) hingga Sabtu (11/7).

Pada hari terakhir, sebanyak 16 gelar juara akhirnya disabet oleh atlet-atlet terbaik PB Djarum pada laga final hari ini. Tak hanya itu, pada ajang yang berhadiah total Rp 105.200.000 ini, terpilih dua atlet terbaik yakni Mutiara Ayu Puspitasari dan Iqbal Asrullah.  

Mutiara terpilih menjadi atlet terbaik pada Liga PB Djarum 2020 kali ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, lulusan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bultangkis 2016 itu, mampu tampil mengejutkan dengan menjadi juara di kategori pertandingan U-17 padahal usia Mutiara masih 14 tahun.

Pemain kelahiran Ngawi, 17 Mei 2006 itu keluar sebagai juara setelah di laga final tadi, mampu mengalahkan Ruzana dengan 21-8, 20-22, 21-19.  

"Sangat memuaskan dan tak menyangka juga. Karena kalau lihat secara kualitas, memang Ruzana di atas ya dan kalau bermain juga sebelumnya selalu menang dia. Tetapi hari ini tak menyangka saja bisa menang," jelas Mutiara.

Meski demikan, Mutiara tidak berbesar hati. Ia akan membenahi kekurangan yang terjadi saat turnamen berjalan. "Yang harus diperbaiki itu servisnya karena sering nyangkut, terus fokus dilapangan harus ditingkatkan lagi, dan kecepatan kaki harus ditambah lagi. Semoga bisa lebih baik lagi,” jelas Mutiara.  

Baca juga : Liga 1 2020 Segera Digelar, Ferry Paulus Ungkap Kondisi Seluruh Pemain Persija

Selain Mutiara, satu lagi atlet PB Djarum yang dinobatkan sebagai pemain terbaik, yaitu Iqbal Asrullah. Turun di dua kategori pertandingan berbeda, yaitu ganda remaja campuran U-17, dan ganda putra gabung (U17+U19+Dewasa), Iqbal sukses meraih dua gelar juara di keduanya.

Pada ganda campuran, Iqbal memastikan diri sebagai juara berpasangan dengan Puspa Rosalia Damayanti usai mengalahkan Carlo Syah Gumilar/Az Zahra Ditya Ramadhani dengan 21-15, 21-13. 

Kemudian di ganda putra, Iqbal keluar sebagai juara usai mengandaskan Ivan Adi Cahyono/Muh. Putra Erwiansyah dengan 21-14, 15-21, 21-17.  

Dengan prestasi cemerlang yang diraih, Mutiara dan Iqbal itu, PB Djarum pun menobatkan keduanya sebagai atlet terbaik di Liga PB Djarum 2020, dan berhak mendapatkan masing-masing Lemari Es 2 Pintu Polytron.  

Aksi cemerlang juga ditunjukkan oleh Gregorius Farrel Frandrico yang meraih dua gelar juara yakni Tunggal Putra U-15 dan Ganda Putra U-15. Di sek tor Tunggal Putra U-15, peraih juara Astec Sumatera Utara Open 2020 berhasil mengungguli Hendry Leander setelah bertanding alot selama 65 menit dengan skor akhir 21-17, 16-21, dan 24-22.

Sementara itu, di sektor Ganda Putra U-15, Gregorius yang dipasangkan dengan Hendry Leander berhasil menuai kemenangan setelah unggul atas Keviano Fikri Diofani/Selvano Delroy Wiandra dengan skor 21-13, 27-25.

Baca juga : Dihajar Vietnam 0-3, Garuda Muda Harus Puas Raih Perak

““Saya sama sekali tidak menyangka bisa juara di dua nomor. Apalagi di ganda putra saya tidak punya target, tetapi bisa juara. Semoga ke depannya bisa terus konsisten dan mempertahankan gelar,” imbuh Gregorius.  

Kepala Pelatih PB Djarum, Fung Permadi mengaku sangat puas dengan penampilan para atletnya di turnamen ini.

“Mereka mampu menunjukan semacam pelampiasan, karena sudah lama tidak mengkuti pertandingan. Mereka begitu bersemangat walaupun dalam satu hari harus bermain berkali-kali. Tetapi menreka menunjukan daya juang yang cukup tinggi untuk bertanding,” ungkap Fung.  

“Tentunya ke depannya saya berharap para atlet bisa terus semangat berlatih, karena ini juga sebagai ajang persiapan setelah selesai pandemi, anak-anak akan akan dihadapkan dengan turnamen yang padat” jelas Fung.

Hal serupa juga disampaikan oleh Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB DjarumYoppy Rosimin

“Turnamen ini berjalan bagus sekali dan sukses. Anak-anak “kenyang”, karena pertandingannya satu hari ada yang sampai 6 kali bermain. Ini menjadi uji coba bagi anak-anak, seberapa kuat mereka fisiknya. Jika banyak yang kelelahan, berarti harus ditambah lagi latihannya, dan untuk yang kuat harus tetap dipertahankan,” kata Yoppy.

Baca juga : Cedera, Griezmann Absen Hingga Akhir Musim

Melihat banyaknya sisi positif yang didapatkan dari turnamen, terutama pelatih bisa melihat potensi lebih dari atlet, tidak menutup kemungkinan bila turnamen ini bisa kembali digelar tahun depan.

“Kita lihat dulu kondisinya. Kalau Covid-19 ini berkepanjangan, bukan tidak mungkin nggak ada lagi ke depannya. Tetapi bila keadaan sudah membaik, jika berbicara dari sudut ekternal ya kita akan berhenti.

Tetapi kalu dari sudut internal, jika menurut pelatih ini menjadi turnamen penting, maka bisa kita adakan lagi tahun depan,” ujar Yoppy. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.