Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tolak Liga Super Eropa, Gosens Siap Unjuk Rasa

Selasa, 20 April 2021 12:54 WIB
Robin Gosens. (Foto : Istimewa)
Robin Gosens. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana digelarnya Liga Super Eropa ditentang banyak pihak. Bek timnas Jerman, Robin Gosens termasuk yang tak setuju.  Gosens siap unjuk rasa bersama para suporter menolak ESL atau Liga Super Eropa.

Di mata Gosens, uang merupakan alasan utama di balik lahirnya ESL. Ia pun yakin kompetisi akbar tersebut akan memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia sepak bola Eropa.

“Masih banyak orang-orang yang menderita di dunia. Selain itu, banyak juga industri yang kekuarangan uang. Dua belas klub ini benar-benar sudah kelewat batas karena menciptakan kompetisi sendiri dan memberikan hadiah ratusan juta Euro,” kata Robin Gosens dilansir football5star, Selasa (20/4).

Baca juga : Liga Europa, Serigala Ngendus Bau Juara

Semua orang harus mempertanyakan di mana etika 12 klub pendiri Liga Super Eropa. Saya sangat sedih karena kekacauan ini terjadi karena masalah uang, uang dan uang.”

“Saya yakin Liga Super Eropa akan memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia sepak bola. Semoga ada banyak suporter yang tidak setuju dan melakukan protes. Saya akan rela turun ke jalan dan ikut melakukan protes bersama para suporter,” imbuh Gosens.

Lebih lanjut, Gosens juga mempertanyakan kelayakan Tottenham dan Arsenal berpartisipasi di ESL. Di mata Gosens, masuknya kedua tim tersebut sudah merusak esensi kompetisi elite sepak bola.

Baca juga : Arsenal Vs Slavia Praha, Asa Terakhir The Gunners

“Jika Liga Super benar-benar ada dengan Arsenal dan Tottenham yang tidak memiliki prestasi kontinental sebagai peserta permanen, maka kompetisi elite sudah kehilangan fondasi terbesarnya,” tandas Gosens.

Liga Super Eropa yang digagas 12 klub Eropa bermaksud menggelar kompetisi tengah pekan yang mirip Liga Champions dan Liga Eropa. Rencana tersebut mendapat penolakan keras dari UEFA karena dianggap bisa merusak pamor Liga Champions.

UEFA kemudian mengancam klub-klub yang terlibat di Liga Super Eropa dengan mencoret mereka dari liga domestik masing-masing. Adapun 12 klub yang tergabung di ESL adalah AC Milan, Arsenal, Atlético Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspur. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.